Menang 2-0, dua gol berkelas khas Diego Armando Maradona meluncurkan Tim Tango ke partai final untuk bertemu musuh kuat pada 29 Juni 1986 di Mexico City, ibukota Mexico. Seperti Argentina, Jerman juga menang 2-0 atas Prancis pada semi-final dan percaya diri untuk memainkan pertandingan terakhir.
Hingga kini, banyak penggemar sepakbola menilai final Piala Dunia 1986 sebagai pertandingan puncak terbaik di kejuaraan tertinggi FIFA. 29 Juni 1986, Argentina mengerahkan kekuatan untuk mengungguli Jerman dengan awalan yang tak terduga, gol internasional perdana dalam karier bek Jose Luis Brown.
Sampai wafatnya pada 12 Agustus 2019, Jose Brown tidak pernah lagi membuat gol untuk Argentina. Tapi sundulannya terhadap freekick Jorge Burruchaga sangat penting untuk membuka keunggulan squad Carlos Bilardo atas tim Franz Beckenbauer pada babak pertama final di Stadion Azteca, Mexico City.
Babak kedua, giliran striker Jorge Valdano unjuk peran. Gol keempat Valdano sepanjang turnamen telah membesarkan Argentina untuk merebut gelar juara Piala Dunia yang kedua sesudah 1978 di negeri sendiri. Tapi Jerman menunjukkan citranya sebagai tim yang lambat panas tapi kemudian mengganas.
Dalam 20 menit terakhir, Jerman menyusul. Dua striker bergantian membuat gol penyeimbang. Kapten Karl-Heinz Rummenigge menyambar bola di depan gawang kiper Nery Pumpido pada menit 74. Dengan cara hampir sama, dari skema sepak pojok, striker pengganti, Rudi Voeller, telah menyamakan skor 2-2.
Cuaca panas jam 12 siang di Mexico City membakar 114.600 penonton di dalam stadion. Dalam sekejap, hanya tiga menit dari gol Voeller, ledakan hebat terjadi. Diego Maradona menerobosan bola cerdas kepada Jorge Burruchaga yang mematikan perlawanan Jerman dan memberi kemenangan Argentina.
29 Juni 1986, asistensi brilian kapten Diego Armano Maradona Franco menjadi peluncur jalan Albiceleste ke gerbang sejarah. Menang 3-2 atas Jerman di final, Argentina merebut trofi paling bergengsi di jagat, World Cup alias Piala Dunia, dan menjelma sebagai juara lagi, untuk kali kedua sesudah 1978. (raw)
Load more