News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

29 Juni 1986: Kecerdasan Maradona Pimpin Argentina Juara Piala Dunia

Argentina berhasrat besar agar Lionel Messi sukses memimpin tim menjadi juara Piala Dunia 2022. Tepat 36 tahun lalu, Diego Maradona mewujudkan target di Mexico.
Rabu, 29 Juni 2022 - 20:36 WIB
Diego Maradona usung Piala Dunia 1986 sebagai kapten Argentina.
Sumber :
  • fifa

Mexico City, Mexico – Argentina berhasrat besar agar Lionel Messi sukses memimpin tim menjadi juara Piala Dunia 2022. Tepat 36 tahun lalu, Diego Maradona mewujudkan target di Mexico.

Piala Dunia 1986 menjadi puncak penampilan bintang terbesar sepakbola Abad ke-20, Diego Armando Maradona. Setelah mengalami debut yang pahit di Spanyol pada 1982, Diego Maradona melampiaskan semua mantra sihirnya di Mexico City, dengan jabatannya telah meningkat sebagai kapten Argentina.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Maradona berada pada kurun masa terbaiknya, masa emas sebagai pesepakbola. Lelaki kelahiran 30 Oktober 1960 mendekati umur seperempat abad. Dalam usia 25 tahun, El Diego sudah mengalami tempaan di level klub pada dua kompetisi utama Eropa, di Barcelona dan Napoli di Spanyol dan Italia.

Sesudah menjadi juara pada tiga kejuaraan di Spanyol sepanjang musim 1982-1983, yakni Copa del Rey, Copa de La Liga, dan Supercopa de Espana, Maradona terjatuh pada kesulitan besar karena cedera. Ia juga bertikai dengan petinggi Barcelona hingga memilih pergi mengejar tantangan lebih besar di Italia.

Datang ke klub kecil Napoli, Diego memupuk kepercayaan diri sendiri dan masyarakat sekitar. Setelah beberapa kali membawa timnya menjadi pengancam serius dalam merebut scudetto Serie A Liga Italia, Maradona ingin meyakinkan pendukungnya di level klub dengan cara lebih sulit di tingkat internasional.

El Pibe de Oro atau Si Anak Emas seperti menyembunyikan kekuatannya pada pertandingan pertama Piala Dunia 1986. Dalam kepungan dan tendangan bertubi-tubi pemain Korea Selatan, El Pelusa atau Si Ikal Maradona berperan sebagai pengatur permainan hingga Argentina menang 3-1 atas wakil Asia.

Masih panas karena rasa penasarannya di Serie A, Maradona seolah menghadapi lawan lain bagi Napoli ketika ia memimpin Argentina melawan Italia pada pertandingan kedua Grup A Piala Dunia 1986. Gol indah Si Nomor 10 sudah cukup untuk memenangkan Albiceleste atas Azzurri dengan skor kecil, 1-0.

Kemenangan 2-0 atas Bulgaria memperkokoh kedudukan Argentina sebagai juara Grup C. Maju ke putaran 16, Maradona menggiring teman-temannya menghadapi tetangga serumpun, Uruguay. Gol tunggal kawan sekamarnya, Pedro Pasculli, mendorong La Seleccion menang 1-0 dan maju ke 8 Besar.

 

Jalan Sensasional ke Final

Setelah Pasculli kembali ke kamarnya dan tidak mendapat kesempatan main lagi, Diego menenangkan kawannya dengan melanjutkan aksi tunggalnya. Pertunjukan individu Maradona pada perempat-final abadi dalam ingatan penggemar sepakbola setelah ia membuat dua gol brilian ke gawang Inggris.

Gol Tangan Tuhan dan Kaki Dewa Maradona mendepak Inggris dengan skor 2-1. Meski gol pertamanya kontroversial dan gol keduanya sensasional, dunia tidak bisa lagi mengabaikan sihir pemain terbaik. Dan El Mago melanjutkan aksi-aksi magisnya pada pertandingan selanjutnya, saat Argentina melawan Belgia.

 

Final Terbaik dalam Sejarah Piala Dunia

Menang 2-0, dua gol berkelas khas Diego Armando Maradona meluncurkan Tim Tango ke partai final untuk bertemu musuh kuat pada 29 Juni 1986 di Mexico City, ibukota Mexico. Seperti Argentina, Jerman juga menang 2-0 atas Prancis pada semi-final dan percaya diri untuk memainkan pertandingan terakhir.

Hingga kini, banyak penggemar sepakbola menilai final Piala Dunia 1986 sebagai pertandingan puncak terbaik di kejuaraan tertinggi FIFA. 29 Juni 1986, Argentina mengerahkan kekuatan untuk mengungguli Jerman dengan awalan yang tak terduga, gol internasional perdana dalam karier bek Jose Luis Brown.

Sampai wafatnya pada 12 Agustus 2019, Jose Brown tidak pernah lagi membuat gol untuk Argentina. Tapi sundulannya terhadap freekick Jorge Burruchaga sangat penting untuk membuka keunggulan squad Carlos Bilardo atas tim Franz Beckenbauer pada babak pertama final di Stadion Azteca, Mexico City.

Babak kedua, giliran striker Jorge Valdano unjuk peran. Gol keempat Valdano sepanjang turnamen telah membesarkan Argentina untuk merebut gelar juara Piala Dunia yang kedua sesudah 1978 di negeri sendiri. Tapi Jerman menunjukkan citranya sebagai tim yang lambat panas tapi kemudian mengganas.

Dalam 20 menit terakhir, Jerman menyusul. Dua striker bergantian membuat gol penyeimbang. Kapten Karl-Heinz Rummenigge menyambar bola di depan gawang kiper Nery Pumpido pada menit 74. Dengan cara hampir sama, dari skema sepak pojok, striker pengganti, Rudi Voeller, telah menyamakan skor 2-2.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Cuaca panas jam 12 siang di Mexico City membakar 114.600 penonton di dalam stadion. Dalam sekejap, hanya tiga menit dari gol Voeller, ledakan hebat terjadi. Diego Maradona menerobosan bola cerdas kepada Jorge Burruchaga yang mematikan perlawanan Jerman dan memberi kemenangan Argentina.

29 Juni 1986, asistensi brilian kapten Diego Armano Maradona Franco menjadi peluncur jalan Albiceleste ke gerbang sejarah. Menang 3-2 atas Jerman di final, Argentina merebut trofi paling bergengsi di jagat, World Cup alias Piala Dunia, dan menjelma sebagai juara lagi, untuk kali kedua sesudah 1978. (raw)  

Klasemen
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Tinjau Taman Margasatwa Ragunan, Kapolda Metro Bagi-bagi Hadiah Untuk Wisatawan

Tinjau Taman Margasatwa Ragunan, Kapolda Metro Bagi-bagi Hadiah Untuk Wisatawan

Kapolda Metro Jaya, Irjen Asep Edi Suheri bersama Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Dekananto Eko Purwono meninjau Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) pada Sabtu (27/12/2025).
Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya penambahan korban meninggal dunia bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Peluang Joey Pelupessy Tembus 71%, Kabar Ole Romeny dan Maarten Paes Merapat ke Persib Gugur Terjegal Kontrak Klub

Peluang Joey Pelupessy Tembus 71%, Kabar Ole Romeny dan Maarten Paes Merapat ke Persib Gugur Terjegal Kontrak Klub

Bursa transfer Persib memanaskan jagat sepak bola nasional. Maung Bandung dikaitkan dengan 3 pilar Timnas Indonesia: Ole Romeny, Joey Pelupessy dan Maarten Paes.
Sudah Tidak Mungkin Terjadi! Begini Alasan Pemain Ini Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia

Sudah Tidak Mungkin Terjadi! Begini Alasan Pemain Ini Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia

Upaya PSSI untuk menaturalisasi gelandang Jairo Riedewald dipastikan kandas. Kegagalan tersebut membuat sepak bola Indonesia kehilangan peluang memiliki pemain kelas atas, sekaligus menyingkap beratnya hambatan hukum dalam ambisi memperkuat tim nasional melalui jalur naturalisasi.
Atletico Madrid Siap Jegal Mimpi Inter Milan Gaet Gelandang AS Roma di Bursa Transfer Januari Nanti

Atletico Madrid Siap Jegal Mimpi Inter Milan Gaet Gelandang AS Roma di Bursa Transfer Januari Nanti

Atletico Madrid kembali menyusun rencana serius untuk memperkuat lini tengah mereka menjelang bursa transfer mendatang.
Bursa Transfer Liverpool: Agen Buka Suara soal Masa Depan Salah, The Egyptian Messi Berpeluang Bertahan di Anfield Januari Nanti

Bursa Transfer Liverpool: Agen Buka Suara soal Masa Depan Salah, The Egyptian Messi Berpeluang Bertahan di Anfield Januari Nanti

Di tengah spekulasi mengenai masa depan Mohamed Salah di Liverpool, sang agen buka suara dan membuat arah cerita kian jelas jelang bursa transfer Januari.
background

Pekan ke-8

Waktu yang ditampilkan adalah WIB

Trending

Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Terbaru, Jumlah Korban Meninggal Bencana Aceh-Sumatera Jadi 1.138 Jiwa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat adanya penambahan korban meninggal dunia bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Apa Itu Ormas MADAS yang Viral Gegara Usir Nenek Elina dan Siapa Pendirinya?

Apa Itu Ormas MADAS yang Viral Gegara Usir Nenek Elina dan Siapa Pendirinya?

Apa itu ormas MADAS yang viral di Surabaya? Simak profil, tujuan pendirian, dan siapa pendiri MADAS di balik polemik pengusiran nenek Elina.
Misi Mustahil Alex Rins Bersama Yamaha di MotoGP 2026, Kemana The Bakery Berlabuh Selanjutnya?

Misi Mustahil Alex Rins Bersama Yamaha di MotoGP 2026, Kemana The Bakery Berlabuh Selanjutnya?

Alex Rins kemungkinan besar bakal didepak dari Yamaha di MotoGP 2026
Jadwal Semifinal King Cup 2025: Jonatan Christie Tantang Juara Bertahan

Jadwal Semifinal King Cup 2025: Jonatan Christie Tantang Juara Bertahan

Jonatan Christie melaju ke semifinal King Cup 2025 setelah mengatasi perlawanan tunggal putra Singapura, Jia Heng Jason Teh
Lebih Besar dari Klaim Honduras, Media Vietnam Bongkar Tawaran Gaji yang Diajukan Timnas Indonesia untuk John Herdman

Lebih Besar dari Klaim Honduras, Media Vietnam Bongkar Tawaran Gaji yang Diajukan Timnas Indonesia untuk John Herdman

Lebih pilih Timnas Indonesia daripada Honduras, segini gaji yang ditawarkan PSSI untuk John Herdman menurut laporan dari media Vietnam.
Ebo Noah Klaim Kiamat 25 Desember 2025 Ditunda, Pria Ghana yang Ngaku Nabi Disorot Buntut Pamer Mercedes Benz

Ebo Noah Klaim Kiamat 25 Desember 2025 Ditunda, Pria Ghana yang Ngaku Nabi Disorot Buntut Pamer Mercedes Benz

Pria asal Ghana, Ebo Jesus atau Ebo Noah kembali tuai sorotan karena membawa mobil mewah merek Mercedes Benz sebelum tunda hari Kiamat 25 Desember 2025 atau Natal 2025.
Media Vietnam Kocar-kacir Sebut John Herdman Latih Timnas Indonesia, Gerakan Boikot Ramai di Media Sosial

Media Vietnam Kocar-kacir Sebut John Herdman Latih Timnas Indonesia, Gerakan Boikot Ramai di Media Sosial

Media Vietnam, thethao, menyoroti rencana Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) yang memutuskan menunjuk John Herdman sebagai pelatih kepala baru timnas Indonesia.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT