Lebih senior daripada Lionel Messi, Lionel Scaloni lahir pada 16 Mei 1978 atau berusia 28 tahun pada Piala Dunia 2006. Bek kanan asal klub Spanyol, Deportivo La Coruna, merupakan kejutan di squad Albiceleste karena tampil hanya enam kali untuk Argentina sebelum tiba di Jerman meski sudah melakukan debut dari 2003.
Kendati baru sedikit main untuk La Seleccion, Scaloni tampil baik sepanjang musim 2005-2006. Maka pelatih Jose Pekerman memasukkan namanya sebagai bek kanan alternatif, melapis Nicolas Burdisso, dan bersaing dengan Fabricio Coloccini, setelah menyisihkan pemain legendaris, Javier Zanetti.
Seperti Scaloni, Lionel Messi termasuk rombongan 11 pemain dari Liga Spanyol yang mendominasi squad Pekerman. Messi merupakan awak termuda di tim Argentina tapi memiliki satu pertandingan lebih banyak daripada Lionel Scaloni, tujuh kali main di kelompok senior sejak debutnya pada 2005.
Lionel Messi menambah jumlah pertandingannya di Germany 2006. Messi melakukan debut di Piala Dunia saat tampil sebagai pemain pengganti kala Argentina membantai Serbia dan Montenegro dengan skor telak 6-0. Dan Leo Messi ikut menyumbang satu gol penutup pada penampilan perdananya.
Bahkan remaja dari Barcelona kemudian tampil sebagai starter pada pertandingan terakhir Argentina pada fase grup. Lantaran sudah pasti lolos ke putaran 16, Pekerman memasang beberapa pemain cadangan, termasuk Messi yang mengisi barisan terdepan saat Albiceleste imbang dengan Belanda, 0-0.
Argentina jadi juara Grup C, unggul selisih gol atas Belanda. Maju ke perdelapan final, Tim Tango bersua Meksiko. Pelatih Pekerman membuat kejutan lagi. Pada 24 Juni 2006, Super-pekerman memainkan debutan lain, Lionel Scaloni sebagai starter dan bermain penuh sebagai bek kanan pada 16 Besar.
Kejutan lain datang pada babak kedua. Saat skor imbang 1-1, Pekerman memanggil remaja yang sedang berulang tahun dan memberi hadiah dengan memainkan ia sebagai pengganti rekannya yang lebih senior, kawan sesama penyerang dari Barcelona, Javier Saviola, saat laga tinggal tersisa enam menit.
24 Juni 2006, Lionel Messi mencapai usia 19 tahun. Dengan nomor 19, ia menjalankan pertandingan ketiganya di Piala Dunia. Leo remaja tidak memberi gol tambahan. Tapi ia menyaksikan gelandang Maxi Rodriguez memastikan kemenangan Argentina 2-1 atas Meksiko pada babak tambahan (extra time).
Pertandingan melawan Meksiko pada 24 Juni 2006 kemudian tercatat sebagai penampilan bersama Lionel Messi dan Lionel Scaloni dalam satu laga Piala Dunia. Argentina maju ke perempat final. Tapi Pekerman tidak lagi memasang dua pemain bernama Lionel kala duel dengan tuan rumah Jerman.
Albiceleste tersingkir pada duel adu penalti. Lionel Messi dan Lionel Scaloni tak main. Bahkan Scaloni tak pernah lagi tampil untuk Argentina dalam sisa kariernya. Ia mencatat hanya tujuh caps internasional. Tapi penampilan terakhirnya menjadi istimewa pada kemudian hari karena terkait dengan Lionel lain.
Setelah menutup karier sebagai pemain nasional dengan main bersama Messi, kelak Scaloni bertemu rekan mudanya lagi di tim Argentina. Tapi kali ini dengan status berbeda, Lionel Scaloni sebagai pelatih dan Lionel Messi selaku kapten. Dan dua Lionel telah menunjukkan kerja sama yang membanggakan.
Dengan taktik Scaloni dan realisasi di lapangan oleh Messi, Tim Putih-Biru Langit jadi juara Copa America 2021 dan Finalissima 2022. Kini dua Lionel ingin mengulang kenangan dan menebus Piala Dunia 2006 dengan hasil lebih baik, mengejar cita-cita seluruh rakyat Argentina: menjadi juara dunia lagi! (raw)
Load more