Selain penjara, Samuel Eto’o juga mendapat denda sebesar 1,8 juta euro atau sekitar Rp28 miliar. Ia juga wajib membayar 3,8 juta euro atau sekitar Rp59,2 miliar, senilai pajak yang ia telah gelapkan semasa masih berseragam Barcelona, tepatnya pada rentang waktu 2004 hingga 2009.
Eto'o telah setuju untuk membayar dendanya dan mengakui kesalahannya. Namun ia berdalih dan menuduh mantan agennya, Jose Maria Mesalles, telah menyesatkan ia sehingga mantan pemain Real Madrid dan Real Mallorca terjerumus dalam penggelapan pajak selama tinggal di Spanyol.
Merupakan pemain asli Kamerun, Eto’o memulai karier profesionalnya di Spanyol. Berawal dari Real Madrid, ia menjalani peminjaman di Leganes dan Espanyol, sebelum pindah ke Real Mallorca dan mencapai puncak kariernya selama lima musim membela Barcelona.
Setelah sukses memenangi tiga gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions bersama Barcelona, Samuel Eto’o pindah ke Internazionale Milano untuk mencetak treble pada 2010. Ia kemudian memperkuat klub kaya fenomenal Rusia, Anzhi Makhachkala, sebelum pindah ke tim besar Eropa, Chelsea.
Striker bertinggi 180 cm kemudian juga main di Everton, Sampdoria, dua klub Turki, Antalyaspor dan Konyaspor, sebelum gantung sepatu di klub Qatar, yakni Qatar SC.
Sesudah pensiun, Samuel Eto’o berhasil memenangi pemilihan presiden federasi sepakbola Kamerun (Fecafoot) pada 11 Desember 2021. Pria kelahiran 10 Maret 1981 mencanangkan perbaikan, termasuk mendukung praktik pencurian umur yang umum terjadi di kalangan pesepakbola Afrika.
Namun dalam posisi menjabat, Eto’o malah terlibat dalam berbagai tuduhan pelanggaran hukum yang memalukan. Selain kasus penggelapan pajak, top scorer abadi tim nasional Kamerun pun menghadapi tuntutan dari seorang wanita yang mengklaim sang legenda sebagai ayah kandung dari putrinya.
Seorang perempuan bernama Adileusa mengaku memiliki anak bernama Erika Do Rosario Nieves, hasil hubungannya dengan Eto’o setelah bertemu pada klub malam di Madrid pada 1997 sewaktu pemain Kamerun berkarier dengan status pinjaman di Leganes, klub yang berbasis di dekat ibukota Spanyol.
Pengacara Adileusa menyatakan di depan pengadilan bahwa “selama kehamilan, dia mencoba untuk berkomunikasi dengan calon ayah anaknya, tapi dia (Eto’o) tidak mengangkat telepon atau membalas email-nya.”
Berdasarkan bukti tes DNA, pengadilan memerintahkan Samuel Eto’ountuk membayar biaya hidup untuk anaknya sebesar total €1,400 per bulan atau sebesar 21 juta rupiah, terhitung sejak Erika Do Rosario Nieves masih dalam kandungan sampai usia 23 tahun. (rez/raw)
Load more