Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Bikin Blunder di Laga Kontra AS Roma, Pelatih Cremonese Buka Suara
- REUTERS/Alberto Lingria
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Cremonese, Davide Nicola, buka suara soal pertahanan dari timnya yang menderita kekalahan 1-3 dari AS Roma. Dalam laga itu, Emil Audero membuat satu blunder.
Sang kiper Timnas Indonesia kembali dipercaya tampil sebagai starter untuk Cremonese. Mereka menjamu Giallorossi di Stadio Giovanni Zini, Minggu (23/11/2025) malam WIB.
Audero berhasil tampil dengan cukup apik. Dia bahkan menghalau Lorenzo Pellegrini untuk mencetak gol pada babak pertama.
Media Italia, Tuttomercatoweb, memberikan nilai 5,5 untuknya. Nilainya turun karena Audero melakukan satu blunder yang berujung kepada gol Evan Ferguson.
“Dia menjaga timnya tetap bersaing di babak pertama, menghalau Pellegrini untuk gol kedua. Dia membuat beberapa penyelamatan setelah jeda, namun bersalah untuk pergerakan yang berujung gol Ferguson,” tulis Tuttomercatoweb.
Pergerakan Audero memang terbukti menjadi penyebab terciptanya gol Roma. Pelatih Cremonese, Davide Nicola, ditanyakan tentang pertahanan timnya seusai laga kontra Roma.
Nicola mengakui bahwa Grigiorossi salah membaca situasi dalam satu atau dua kesempatan dalam laga kontra Roma. Dia berharap agar Cremonese menjadi lebih agresif dalam memberikan tekanan kepada lawan.
“Saya kira bukan itu yang terjadi pada gol pertama. Kami salah membaca situasi dalam satu atau dua kesempatan dan tidak cukup reaktif, meskipun kami memiliki angka yang tepat untuk serangan balik,” kata Nicola, seperti dilansir dari situs resmi Cremonese.
“Membiarkan celah untuk lawan seperti itu artinya Anda tidak bisa mendapatkannya kembali, karena kami menghadapi para pemain yang sangat berkualitas,” tambahnya.
Selain itu, Nicola juga mengakui bahwa Cremonese kurang teratur di babak kedua. Namun, dia tidak bisa mengharapkan yang lebih baik melawan tim yang sangat.
“Kami kurang agresif untuk menghentikan permainan lebih awal. Di babak kedua, kami harus menyerang dalam formasi tiga lawan tiga, dan kami kehilangan keseimbangan.,” kata Nicola.
“Konsepnya selalu sama: entah saya bermain untuk memberi kepercayaan diri kepada para pemain, lalu saya tidak bisa meminta mereka untuk tidak bermain berlebihan, tetapi kami berada di posisi di mana kami tidak boleh menyerah sampai akhir,” tambahnya.
Load more