Beberapa Pemain Ulsan HD Bongkar Metode Kepelatihan Shin Tae-yong, Disebut seperti Mengajarkan Anak SMP
- Facebook - Ulsan HD
Jakarta, tvOnenews.com - Beberapa pemain Ulsan HD mengungkapkan testimoni tentang gaya melatih Shin Tae-yong. Bahkan, eks pelatih Timnas Indonesia itu disebut memberikan metode latihan seperti untuk anak SMP.
Shin Tae-yong resmi didepak Ulsan HD setelah hanya dua bulan menjabat sebagai pelatih kepala. Berdasarkan laporan beberapa media Korea Selatan, kisru internal menjadi salah satu alasan.
Mantan CEO Ulsan HD, Kim Kwang-guk mengungkapkan metode kepalatihan Shin Tae-yong dikomplain oleh para pemain. Bahkan, gaya latihan STY disebut tidak sesuai dengan sepak bola modern.
"Beberapa pemain bertanya, 'Apa sih yang diajarkan pelatih Shin kepada kami? Dia hanya mengajarkan hal-hal yang seharusnya diajarkan kepada pemain SMP, SMA, dan pemain muda," ujar Kim Kwang-guk dikutip dari KBS News, Selasa (14/10/2025).
- Instagram @shintaeyong7777
Sementara itu, Shin Tae-yong mengakui bahwa ada beberapa kekurangan yang dilakukan selama menangani Ulsan HD. Salah satunya tidak berhasil menjaga ruang ganti agar tetap kondusif.
"Saya rasa kegagalan saya disebabkan oleh kurangnya pemahaman saya tentang urusan internal klub," ujar Shin Tae-yong dikutip dari KBS pada Selasa (14/10/2025).
STY tidak setuju dengan pendapat beberapa orang yang menyebut taktiknya tidak berhasil di Ulsan HD bahkan K League. Bahkan, dia mengaku mendapat perlakukan kurang menyenangkan di Korea Selatan.
Salah satunya adalah banyaknya orang yang meremehkannya karena hanya menangani Timnas Indonesia. Sebagai informasi, dia menangani skuad Garuda selama lima tahun.
"Namun, saya bahkan 100% tidak setuju dengan kritik bahwa taktik saya tidak berhasil di K League," ucapnya.
"Orang-orang terus meremehkan pengalaman saya di Indonesia, tetapi bagaimana mungkin tim yang berada di peringkat 127 FIFA bisa mengalahkan Arab Saudi atau bermain imbang dengan Australia? Itu omong kosong," ucapnya.
Dia menegaskan, alasan lain yang membuatnya tidak bisa bekerja maksimal adalah dukungan dari manajemen Ulsan HD. Padahal, hal tersebut dibutuhkan ketika tim tengah terpuruk.
"Jika klub memberi saya kekuatan, saya pasti bisa finis di enam besar," ucapnya. (fan)
Load more