Kiper Timnas Indonesia Emil Audero Tak Mau Langsung Pesimistis usai Kalah di Laga Resmi Pertama: Musim Ini Pasti Berat tapi …
- Cremonese Official
Jakarta, tvOnenews.com - Kiper Timnas Indonesia, Emil Audero, tak mau langsung merasa pesimistis untuk Cremonese yang kalah di laga resmi pertamanya pada musim 2025-2026.
Sang penjaga gawang berusia 28 tahun melakoni laga debutnya di ajang resmi bersama Cremonese pada Minggu (17/8/2025) dini hari tadi WIB.
Audero sebelumnya hanya tampil di laga uji coba untuk I Grigiorossi, dan duel melawan mantan klubnya, Palermo, semalam merupakan pertandingan perdananya di ajang resmi, tepatnya di Coppa Italia.
- Cremonese Official
Dia menjadi starter dalam laga itu dan berhasil mencatatkan clean sheet di waktu normal karena duel berakhir imbang 0-0.
Namun, Cremonese menderita kekalahan lewat adu penalti karena takluk 4-5 pada sesi tos-tosan.
Dalam sesi tersebut, Audero gagal menghalau satu pun tendangan pemain Palermo, selagi Cremonese gagal satu kali melalui Dennis Johnsen pada penendang terakhir.
Tim asuhan Davide Nicola memperlihatkan performa yang buruk dari segi ofensif, karena tidak satu pun enam percobaan menembaknya yang berhasil mengarah ke gawang.
Di sisi lain, Audero melakukan dua penyelamatan dari dua tembakan Palermo yang mengarah ke gawang. Rosanero sendiri melakukan tujuh kali percobaan menembak.
- Cremonese Official
Setelah laga, Audero mengakui bahwa musim ini pasti akan berjalan berat untuk Cremonese, namun juga tidak mau mengabaikan beberapa hal positif menjelang dimulainya Serie A.
“Kami melihat beberapa hal bagus menjelang kejuaraan [Serie A]; kami memberikan rasa kesolidan,” kata Audero dalam situs resmi Cremonese.
“Kami tahu bahwa itu akan menjadi musim yang berat, namun kami ingin meraih poin kami,” sambungnya.
Audero mengakui bahwa Cremonese tidak bermain dengan cukup bagus secara ofensif, namun lapangan Stadio Giovanni Zini memang tidak terlalu bagus.
“Hari ini adalah tes yang bagus, jika Anda melihat kepada 90 mmenit. Kami tentunya sangat baik di pertahanan; Palermo sendiri adalah tim yang menyerang cukup tinggi di lapangan, namun lapangan tidak dalam kondisi terbaik, dan terkadang itu bisa memengaruhi operan terakhir,” kata Audero.
Load more