Bawa-bawa Indonesia, Legenda Barcelona Sindir Balik Jurgen Klopp yang Sebut Piala Dunia Antarklub Ide Terburuk di Sepak Bola
- fcbarcelona.com
Jakarta, tvOnenews.com - Legenda Barcelona, Hristo Stoichkov bawa-bawa nama Indonesia saat menyindir balik pernyataan Jurgen Klopp dan Raphinha soal Piala Dunia Antarklub 2025.
Dalam wawancaranya bersama MARCA dan El Mundo, eks bintang Barcelona itu mengaku kecewa dengan sikap Klopp yang disebutnya seolah-olah baru menyadari kekurangan turnamen ini ketika tim-tim di bawah naungan Red Bull tidak ikut serta.
"Saya tidak menyangka itu dari Jurgen, saya sangat menghormatinya. Mungkin jika dia sedikit marah, itu karena Salzburg tidak ikut kompetisi karena dia direktur Red Bull. Ketika Liverpool bermain, tidak ada yang mengeluh, ketika mereka menerima uang, tidak ada yang mengeluh. Saya pikir kita perlu lebih menghormati turnamen ini," tegas Stoichkov.
Stoichkov juga menanggapi sindiran Klopp yang menyebut format baru turnamen ini sebagai “ide terburuk dalam sejarah sepak bola.”
Pria 58 tahun itu justru melihat adanya nilai positif dari kompetisi yang digelar FIFA di Amerika Serikat ini.
"Saya pernah berkesempatan bermain di sana sebelumnya, ketika itu hanya beberapa pertandingan, tetapi saya pikir Gianni (Infantino) dan FIFA telah melakukan sesuatu yang berbeda. Anda menyatukan banyak budaya, sistem baru, taktik baru, banyak tim berbeda yang tidak saling mengenal sebelum bermain di turnamen seperti ini," ujar Stoichkov.
Ia bahkan menilai penyelenggaraan turnamen berjalan sangat baik, meskipun sempat diganggu cuaca buruk. Ia menepis keluhan soal cuaca sebagai hal berlebihan.
"Kemarin Maresca (Chelsea) juga mengeluhkan hujan, tetapi apa yang harus kita lakukan? Apakah kita memberi Infantino kendali jarak jauh untuk menghentikan hujan? Mereka mengeluh tentang apa saja," sindirnya tajam.
Tak hanya Klopp, Stoichkov juga menyenggol kritik pedas Raphinha, winger Barcelona yang mengeluhkan jadwal padat dan hilangnya waktu libur para pemain karena turnamen ini.
Pemain asal Brasil itu sempat menyebut turnamen ini sebagai bentuk paksaan.
"Sangat buruk harus mengorbankan liburan untuk memainkan sesuatu yang wajib Anda lakukan, karena mereka tidak pernah menanyakan apa pun kepada para pemain," keluh Raphinha.
Namun Stoichkov justru menanggapi pernyataan tersebut dengan candaan tajam dan sindiran sinis.
"Bagus sekali, tetapi tahun depan (Piala Dunia) Raphinha akan bermain di sini, Anda lupa. Piala Dunia tahun depan sudah di sini, saya juga pernah bermain di sini.Jjadi kami harus sedikit menenangkan keadaan," balasnya.
Ia juga menegaskan bahwa sepak bola saat ini sudah jauh lebih ringan dari sisi intensitas fisik berkat regulasi pergantian pemain yang lebih fleksibel.
"Sebelumnya ada dua pergantian pemain dan sekarang ada lima, yang berarti setengah dari tim dapat Anda ganti di babak pertama. Satu lagi di babak tambahan. Jika Anda mengeluh tentang ini, menurut saya itu tidak adil," tegasnya.
Stoichkov juga menyentil sikap para pemain yang hanya protes saat tidak ikut serta atau tidak mendapatkan panggung.
"Mereka tidak mengeluh ketika mereka memperoleh 20 juta setahun, mereka hanya harus menunggu dan melihat apakah mereka bermain dari Sabtu ke Sabtu, tanpa bermain di Copa del Rey, tanpa bermain di Piala FA, tanpa bermain di Piala Carabao," katanya.
Dia menyebut saat ini banyak kompetisi yang justru dinilai tidak bergengsi, namun tetap dijalani.
Menurutnya, Piala Dunia Antarklub memberikan kesempatan besar bagi pemain muda yang ingin tampil di level global.
"Coba kita lihat, apa yang lebih dia sukai, bermain di Tiongkok, Jepang, atau Indonesia, atau bermain di kompetisi yang lebih bergengsi?" sindirnya lagi.
"Ini turnamen penting, turnamen di mana ada banyak pemain muda yang juga baru memulai, ada banyak pemain yang memberi Anda kesempatan ini untuk bermain di sebuah turnamen," pungkas Stoichkov. (fan)
Load more