Gara-Gara Pemain Berdarah Indonesia Bikin Heboh di Liga Champions, Pelatih dan Kapten Juventus Sampai Pecah Suara
- Juventus Official
Jakarta, tvOnenews.com - Imbas tingkah pemain berdarah Indonesia di Liga Champions, pelatih dan kapten Juventus sampai pecah suara.
Juventus harus menelan pil pahit dalam kiprahnya di Liga Champions pada Kamis (20/2/2025) dini hari tadi WIB.
- Juventus Official
Si Nyonya Tua bermain menghadapi PSV Eindhoven di leg kedua playoff Liga Champions dengan keunggulan agregat 2-1.
Mereka berhasil mempertahankan agregat hingga jeda turun minum, namun PSV kemudian mencetak gol melalui Ivan Perisic pada menit ke-53.
Timothy Weah menyamakan skor menjadi 1-1 pada 10 menit kemudian, yang berarti Juventus kembali unggul 3-2 secara agregat.
Namun, laga harus diteruskan hingga babak perpanjangan waktu setelah Ismael Saibari membuat PSV kembali unggul 2-1 di leg kedua alias 3-3 secara agregat.
Di masa perpanjangan waktu, Ryan Flamingo menciptakan gol pada menit ke-98 yang membuat PSV menang 4-3 secara agregat atas Juventus.
- psv.nl
Flamingo merupakan bek tengah asal Belanda dengan darah Indonesia, yang didapatkan dari pihak buyutnya.
Kegemilangannya di lini pertahanan hingga membuat Juventus kesulitan mencetak gol selagi mengukir gol kemenangan telah membuat skuad Bianconeri pecah suara setelah laga.
Kapten Manuel Locatelli mengaku sangat tersakiti atas kekalahan ini dan mengakui PSV lebih layak lolos karena mereka lebih menginginkannya.
- Juventus Official
“Saat ini, saya tidak punya penjelasan. Mereka bermain dengan lebih baik ketimbang kami. Mereka lebih menginginkannya,” kata Locatelli kepada Amazon Prime Video Italia.
“Di lapangan selalu ada bukti, sisanya hanyalah omongan saja. Di lapangan, mereka pantas memenangkannya,” kata kapten Juventus tersebut.
Tak hanya itu, Locatelli juga merasa Juventus telah membuang tiket lolos karena mereka menggenggamnya di leg pertama.
“Itu sangat menyakitkan, karena kami menggenggam dan membuang tiket lolos. Kami semua bertanggung jawab,” katanya.
“Kini, kami perlu bersatu dan keluar dari momen ini, namun itu sangat menyakitkan,” aku eks gelandang AC Milan itu.
- Juventus Official
Load more