"Menurut saya wajar saja banyak sekali dari teman-teman yang mempertanyakan kok lapangannya tergenang padahal kan yang kita ikuti perkembangan beritanya selama ini rumput standar FIFA, tapi kita kaget," kata Binder.
Bung Binder mengingatkan hal ini harusnya menjadi catatan baik untuk PSSI maupun untuk Local Organizing Committee (LOC) Piala Dunia U-17. Karena tak seharusnya hal-hal kecil ini terjadi.
"Saya juga kaget lapangan tergenang, kemudian saya melihat kok air itu dikeluarkan secara manual bahkan jadi sorotan media-media di luar negeri, padahal ini Piala Dunia walaupun di level U-17," kata Binder.
Soal penutup stadion, lanjut Binder, dia mengakui tak mempermasalahkan itu mengingat ada regulasi sendiri soal fasilitas JIS tersebut.
Dia mengakui harus ada konsultasi lebih dahulu dengan wasit dan LOC Piala Dunia U-17 apakah atap stadion akan ditutup selama pertandingan atau justru dibiarkan terbuka.
"Jika memang cuaca sangat buruk baru kemudian atas bisa ditutup, tapi ketika atap sudah ditutup ya tidak bisa dibuka lagi semudah membalikkan telapak tangan," kata Binder.
Binder pun membandingkan kondisi di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung yang juga mengalami cuaca buruk bahkan mengalami penundaan.
Load more