Pati, Jawa Tengah – Buntut “Tragedi Kanjuruhan” kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dihentikan sementara oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator dan penyelenggara kompetisi sepak bola di Indonesia.
Sebab dengan ketidakpastian bergulirnya kompetisi membuat biaya operasional tim Persipa semakin membengkak. Pasalnya, Manajemen Persipa Pati tetap harus membayar gaji pemain, ofisial tim dan untuk operasional lainnya meskipun kompetisi tidak berjalan.
General Manajer Persipa Pati, Dian Dwi Budianto mengatakan, setiap bulan klub berjuluk Laskar Saridin itu harus mengeluarkan dana sekitar Rp 600 jutaan untuk membayar gaji pemain dan ofisial tim serta operasional tim.
”Pengeluaran gaji dan operasional tim mencapai Rp 600 jutaan per bulan. Dana sebesar itu kami nilai sangat besar, karena dalam kondisi kompetisi dihentikan seperti ini kami tidak ada pemasukan,” ujar General Manager Persipa Pati Dian Dwi Budianto, Jumat (28/10/2022).
Meski kompetisi saat ini dihentikan sementara, namun tim Persipa Pati saat ini masih berlatih seperti biasanya.
“Saat ini tim Persipa masih latihan seperti biasa. Gaji pemain dan ofisial juga masih kita bayarkan,” imbuhnya.
Load more