Medan - Hubungan Asprov PSSI Sumut dan Askot PSSI Kota Medan kian memanas, pasalnya, Asprov PSSI mengeluarkan surat pemecatan terhadap Ketua Askot PSSI Kota Medan, Iswanda Ramli.
"Surat pemecatan itu tertanggal 18 Agustus dan saya terima barusan (Rabu, 24 Agustus 2022). Terkejut dengan surat pemecatan itu karena saya tidak ada melanggar statuta," ujar Nanda saat dikonfirmasi, Rabu (24/8/2022) sore.
Nanda mengaku alasan pemecatan karena dirinya dianggap tak mematuhi organisasi karena ikut terlibat jadi Ketua Panitia Turnamen Sepakbola Edy Rahmayadi Cup 2022.
"Alasannya karena jadi Ketua Panitia Edy Rahmayadi Cup. Seharusnya mereka kan bangga PSSI bisa menyelenggarakan kompetisi sepakbola. Tapi kok dipecat," ujarnya penuh heran.
Nanda menyayangkan putusan tersebut. Apalagi sebelumnya ada hubungan yang tidak baik dalam kepengurusan PSMS.
"Harusnya bisa dipisahkan PSMS dengan kompetisi yang digelar Gubsu. Tapi saya gak masalah. Ini kan amanah. Saya tetap akan terus berbuat untuk sepakbola di Kota Medan walupun tak lagi menjabat sebagai ketua Askot," ucapnya.
Apalagi bilang Nanda, dirinya menjabat sebagai ketua Askot terpilih secara aklamasi dan dipercaya oleh orang lain untuk menjabat.
"Saya diberi kepercayaan menjabat tapi amanah itu dicabut begitu saja. Gak ada masalah buat saya. Intinya saya tidak akan pernah berhenti untuk memajukan sepakbola di Medan," ucapnya.
Seperti diketahui, Nanda mendapat amanah sebagai Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Medan Periode 2019-2023.
Saat itu dirinya menjabat sebagai Ketua Panitia Pelaksana Edy Rahmayadi Cup 2022, yang notabene tak mendapatkan rekomendasi dari Asprov PSSI Sumut.
Tak hanya pemecatan dirinya, wasit yang memimpin jalannya pertandingan Edy Rahmayadi Cup 2022 juga mendapatkan sanksi.
Yakni tak bisa memimpin jalannya pertandingan resmi selama setahun ke depan.
"Kasihan juga kita lihat wasitnya gak ada penghasilan selama setahun akibat sanksi yang mereka keluarkan," ujar Nanda mengakhiri. (Sgh/Lno)
Load more