Keputusan PT LIB menyelenggarakan kick off pertandingan sepak bola pukul 20.30 WIB, sejak awal menuai protes dari banyak pihak. Selain faktor keamanan juga ada faktor keselamatan nyawa, baik itu untuk pemain, tim ofisial, panitia, hingga suporter sebagai entitas terbesar dalam sebuah laga.
Kekhawatiran tersebut kini terbukti, salah seorang suporter mengabarkan kematian anaknya yang baru berusia enam bulan usai menonton pertandingan Persebaya vs Persita. Laga itu digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Senin (1/8/2022) pukul 20.30 WIB.
“Akhirnya saya belajar apa makna "Persebaya Sak Tekone Izrail" berkat ketololan yg terbungkus ego dan kesombongan saya. Yg nekat mengajak anak sy yg berusia 6bln untuk away dari Tegal ke Surabaya demi melihat @persebayaupdate bertanding home perdana. Semoga cukup sy saja yg tolol,” tulis Alfajri di akun Twitternya @jungkangFamily.
Akhirnya saya belajar apa makna "Persebaya Sak Tekone Izrail" berkat ketololan yg terbungkus ego dan kesombongan saya. Yg nekat mengajak anak sy yg berusia 6bln untuk away dari Tegal ke Surabaya demi melihat @persebayaupdate bertanding home perdana. Semoga cukup sy saja yg tolol. pic.twitter.com/xldCpCwU8H— AlFajri (@jungkangFamily) August 3, 2022
Cuitan tersebut lantas dibanjiri ungkapan bela sungkawa. Sepak bola Indonesia kembali berduka. Entah siapa yang harus disalahkan, iklim stadion yang seharusnya aman dan nyaman bagi siapapun kini menakutkan.
Sekretaris Persebaya Ram Surahman turut menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya putra Alfajri. Sebagai respons, Persebaya akan kembali mengirimkan surat kepada PT LIB untuk meninjau ulang penyelenggaraan kick off yang terlalu larut malam.
“Hari ini Persebaya meluncurkan kembali surat ke LIB. Untuk meninjau kembali jam kick off di atas jam 19.00 WIB,” ungkap Ram kepada awak media, Jumat (5/8/2022).
“Ini juga sebagai pengingat dari apa yg dijanjikan Pak Jarno sebelum ini yg akan meninjau kick off kemalaman,” katanya.
Ram berharap apa yang disuarakan Persebaya ini mendapat respons positif dari PT LIB. Pasalnya berdasarkan jadwal yang sudah ada, klub-klub dengan basis suporter besar seperti Persebaya, Persib, Persija, dan Arema FC kerap kali bermain malam di atas pukul 19.00 WIB.
Hal tersebut tentu membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan semua pihak yang berada di dalam stadion. “Semoga didengar, biar tidak ada pertanyaan, sepak bola kemalaman untuk siapa?,” tukas Ram.
Sebelumnya Presiden Persebaya Azrul Ananda juga menuliskan dalam blog pribadinya, betapa merugikannya pertandingan sepak bola yang digelar larut malam. (amr)
Load more