Hanif Sjahbandi Bicara soal Persaingan di Lini Tengah Persija Jakarta usai Gasak Bhayangkara 3-0
- tvonenews.com - Ilham Giovani
Jakarta, tvOnenews.com – Ketatnya atmosfer kompetisi di tubuh Persija Jakarta menjadi warna tersendiri sepanjang Super League 2025/2026. Klub ibu kota itu dikenal memiliki stok pemain melimpah yang membuat setiap posisi diisi persaingan berlapis.
Realitas tersebut tak terlepas dari sorotan publik karena Persija kerap menurunkan komposisi berbeda di tiap pertandingan. Rotasi yang berjalan konsisten menjadi gambaran bahwa tak ada tempat aman bagi siapa pun di dalam skuad.
Situasi itu turut dirasakan gelandang Hanif Sjahbandi. Pemain berusia 28 tahun tersebut menilai kompetisi internal sebagai konsekuensi logis dari klub besar yang menargetkan prestasi tinggi.
Alih-alih mengeluh soal menit bermain, Hanif memilih memandang persaingan sebagai ruang pembelajaran. Menurutnya, latihan dan pertandingan justru menjadi sarana mengasah kualitas karena harus bersaing dengan pemain berlevel tinggi.
Bagi Hanif, membela Persija memiliki makna tersendiri yang melampaui persoalan tampil atau tidaknya di lapangan. Ia menyebut kebanggaan sebagai pemain Macan Kemayoran menjadi motivasi utama dalam menjaga profesionalisme.
"Bagi saya, bermain di Persija itu sudah menjadi kebanggaan tersendiri. Mau dimainkan atau tidak, saya tetap harus siap," ujar Hanif usai laga kontra Bhayangkara FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (29/12/2025).
"Persaingan di lini tengah luar biasa, ada pemain-pemain berkualitas dan konsisten. Dari situ saya justru banyak belajar," tambahnya.
Pandangan tersebut memperlihatkan sikap dewasa Hanif di tengah dominasi pemain asing dan nama-nama berpengalaman. Ia menyadari standar tinggi Persija menuntut setiap pemain terus berbenah.
Tak hanya bersaing memperebutkan posisi, pemain juga dituntut mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan tim. Hanif menilai tuntutan adaptasi menjadi bagian penting dari kehidupan di klub papan atas.
Fleksibilitas pun menjadi kata kunci yang dipegangnya. Ia menegaskan kesiapan untuk menjalankan peran apa pun yang diberikan oleh tim pelatih.
Pengalaman itu sempat ia rasakan ketika Persija berhadapan dengan Dewa United. Pada laga tersebut, Hanif dipercaya mengisi peran lebih menyerang dan mampu mengikuti ritme permainan.
"Sebagai pemain, saya harus siap dimainkan di posisi mana pun. Saat melawan Dewa United saya ditempatkan lebih ke depan dan hasilnya cukup positif. Di era sekarang, fleksibilitas dan profesionalisme jadi kunci untuk bertahan," jelas Hanif.
Dari sisi permainan, Hanif menilai perubahan pendekatan taktik tidak menjadi kendala berarti. Ia menyebut pemain sudah terbiasa dengan dinamika skema yang diterapkan Persija.
Peralihan formasi, termasuk penggunaan tiga bek, dinilai telah disiapkan secara detail dalam sesi latihan. Dengan bekal tersebut, para pemain hanya perlu menjalankan rencana yang sudah disusun.
"Secara strategi tidak ada masalah besar. Apa yang kami mainkan hari ini sebenarnya sudah dilatih selama satu pekan. Jadi, ada atau tidaknya pelatih kepala di pinggir lapangan, semua instruksi sudah disampaikan dengan jelas saat latihan," kata Hanif.
Hasil positif berupa kemenangan telak 3-0 atas Bhayangkara FC menjadi cerminan kesiapan Persija. Laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu menegaskan kuatnya kolektivitas tim.
Dengan iklim kompetisi internal yang terjaga dan strategi yang fleksibel, Persija dinilai memiliki fondasi kokoh untuk menjaga performa. Kondisi tersebut membuka peluang Macan Kemayoran terus bersaing di jalur teratas Super League musim ini.
(igp/rda)
Load more