Kisah Hanno Behrens, Eks Gelandang Persija yang Pernah Dibuat Terkejut dengan Aksi The Jakmania

tvOnenews.com - Nama Hanno Behrens mungkin tak lagi sering terdengar di jagat sepak bola Indonesia, tetapi kehadirannya bersama Persija Jakarta pada musim Liga 1 2022/2023 meninggalkan jejak tersendiri, baik di dalam maupun di luar lapangan.

Gelandang asal Jerman itu sempat menjadi sorotan besar saat resmi diperkenalkan sebagai pemain Persija.

Behrens bukan hanya pemain asing ketiga yang direkrut Macan Kemayoran kala itu, tetapi juga mencatatkan diri sebagai pemain asal Jerman pertama dalam sejarah klub.

Didatangkan dari Hansa Rostock, Persija mengikat Behrens dengan kontrak berdurasi tiga tahun.

Sumber :

• Persija

Kedatangannya tak lepas dari peran pelatih Thomas Doll, yang kala itu menaruh ekspektasi tinggi kepada kompatriotnya tersebut untuk menjadi penyeimbang sekaligus penggerak lini tengah tim ibu kota.

Doll menilai Behrens sebagai gelandang berpengalaman dengan naluri mencetak gol yang baik.

Penilaian itu tak berlebihan jika melihat rekam jejak sang pemain.

Sepanjang kariernya di Jerman, Behrens dikenal sebagai gelandang box-to-box yang produktif.

Ia memulai perjalanan profesionalnya bersama Hamburg SV dan Hamburg SV II, lalu berkelana ke sejumlah klub seperti Darmstadt 98, 1.

FC Nürnberg, klub yang bahkan pernah mempercayainya sebagai kapten, hingga Hansa Rostock. Dari seluruh kiprah tersebut, Behrens mencatatkan total 64 gol di level klub, sebuah catatan impresif untuk pemain tengah.

Saat berseragam Persija, Behrens langsung mendapat peran penting. Meski hanya bertahan satu musim, kontribusinya cukup terasa.

Ia mencetak lima gol dari 18 penampilan di BRI Liga 1 2022/2023 dan kerap menjadi motor permainan tim.

Sumber :

• Persija

Namun, perjalanan Behrens di Jakarta tak sepenuhnya berjalan mulus.

Ia mengakui menikmati pengalaman barunya di Indonesia, tetapi berbagai faktor di luar teknis membuat performanya sulit mencapai level terbaik secara konsisten.

Kendati demikian, Behrens tetap memandang masa singkatnya bersama Persija sebagai pengalaman berharga.

Ia merasa banyak belajar, bukan hanya soal sepak bola, tetapi juga tentang kehidupan dan budaya yang berbeda dari negaranya.

Selepas berpisah dengan Persija, masa depan Behrens akhirnya terjawab.

Ia memutuskan kembali ke Jerman dan melanjutkan karier di kasta ketiga bersama VfB Lübeck. Klub tersebut mengikatnya dengan kontrak berdurasi dua tahun.

Direktur Olahraga VfB Lübeck, Sebastian Harms, menyambut kedatangan Behrens dengan penuh keyakinan.

Sementara itu, sang pemain mengaku tertarik dengan visi jangka panjang yang ditawarkan klub barunya.

Di luar cerita lapangan, Behrens juga menyimpan satu pengalaman unik yang hingga kini masih ia ingat, yakni soal kreativitas suporter Persija, The Jakmania.

Ia mengaku terkejut saat menyaksikan koreografi bertema “Blitzkrieg” dalam laga peluncuran tim Persija melawan RANS Nusantara di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.

Koreografi tersebut menampilkan bendera Jerman, ilustrasi tank, dan macan sebagai simbol klub.

“Mereka punya spanduk. Saya bahkan tidak tahu apakah ini boleh atau tidak. Ada bendera Jerman dengan tank di atasnya dan seekor macan. Lalu ada tulisan seperti Blitzkrieg,” ujar Behrens, dikutip dari KronnectTV.

Menurutnya, aksi semacam itu akan sangat sensitif dan kontroversial jika dilakukan di Jerman, mengingat kaitannya dengan sejarah Perang Dunia II.

Behrens bahkan sempat membahas hal tersebut bersama Thomas Doll. Keduanya hanya bisa saling berpandangan dan menggelengkan kepala.

“Kami berdiri di sana dan berpikir, ‘Tidak, ini tidak mungkin ditampilkan di Jerman’,” ungkapnya.

Meski sempat terkejut, Behrens akhirnya mencoba memahami sudut pandang para suporter.

Ia menilai The Jakmania tidak memiliki niat buruk dan hanya ingin menunjukkan semangat dukungan.

“Pada akhirnya kami tertawa juga. Mereka benar-benar serius dan mungkin tidak tahu sejarah Jerman. Bisa jadi mereka menganggap itu hanya simbol semangat atau ‘Ayo!’,” tutup Behrens.

(tsy)