Nasib Martin Vunk Kini Berubah Drastis setelah Sukses Bersama Persija Jakarta di Era Golden Team 2015
- X @Persija_Jkt
tvOnenews.com - Sepuluh tahun lalu, Persija Jakarta sempat membangun skuad bertabur bintang yang dijuluki "Golden Team", dan Martin Vunk adalah salah satu pilar utamanya.
Gelandang Estonia ini tiba di Jakarta dengan reputasi mentereng sebagai pemain tim nasional yang pernah berhadapan langsung dengan bintang Inggris, Wayne Rooney.
Bersama Evgeny Kabayev dan Alan Aciar, Vunk digadang-gadang akan membawa kejayaan bagi Persija.
{{imageId:387891}}
Sayangnya, mimpi itu berubah menjadi mimpi buruk. Sanksi FIFA akibat konflik internal PSSI membuat Liga Indonesia 2015 terhenti total.
Kondisi diperparah dengan krisis finansial klub yang membuat gaji para pemain, termasuk Vunk, tidak terbayar.
Perjalanannya di Indonesia pun berakhir prematur, dimana ia hanya sempat tampil dalam tiga laga, meninggalkan rasa penasaran yang besar di benak Jakmania.
Lantas, seperti apa nasib Martin Vunk saat ini setelah lama menghilang dari radar sepak bola Indonesia?
Dari Golden Team hingga akhir yang pahit
Pada 2015, Persija Jakarta di bawah asuhan Rahmad Darmawan membangun "Golden Team" demi mengakhiri puasa gelar liga selama 14 tahun.
Manajemen melakukan belanja besar-besaran, mulai dari memboyong bintang naturalisasi Stefano Lilipaly hingga mendatangkan dua pilar elit dari Eropa, yakni Evgeny Kabayev (Top Skor Liga Estonia) dan Martin Vunk.
Sosok Martin Vunk menjadi rekrutan yang paling disorot. Meski datang di usia 36 tahun, ia membawa pengalaman internasional yang luar biasa dengan catatan 92 caps bersama Timnas Estonia.
Sebelum menjajal Liga Indonesia, Vunk merupakan pengembara tangguh yang telah melanglang buana di liga Swedia, Siprus, hingga Yunani. Bersama Kabayev, ia memikul ekspektasi tinggi Jakmania untuk membawa pulang trofi juara.
{{imageId:380356}}
Awal manis di pramusim berubah menjadi bencana nasional. Baru mencatatkan dua laga di kompetisi resmi, mimpi Persija runtuh seketika setelah FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada sepak bola Indonesia.
Konflik antara Kemenpora dan PSSI membuat liga terhenti total, memicu krisis keuangan hebat yang memaksa klub menunggak gaji pemain.
Karier Vunk di Jakarta berakhir tragis di meja hijau. Akibat gaji yang hanya dibayar 30 persen selama 4 bulan, ia dan Kabayev melayangkan gugatan resmi ke DRC FIFA.
Di tengah ketidakpastian kompetisi tanah air, sang jenderal lapangan akhirnya memilih angkat kaki dan kembali ke Estonia, menyisakan cerita haru tentang proyek besar yang kandas oleh keadaan.
Kabar terbaru Martin Vunk usai cabut dari Persija Jakarta
{{imageId:380360}}
Sempat menganggur selama enam bulan, Martin Vunk bergabung dengan klub masa kecilnya, Parnu. Ia lalu pindah ke Parnu Varpus dan Tervis Parnu sebelum pensiun pada 2022.
Berdasarkan temuan dari redaksi tvOnenews, Martin Vunk memilih jalan berbeda dari rekan seprofesinya ketika sudah tak lagi berkarier di dunia sepak bola.
Mengutip dari profil media sosial Facebook-nya, profesi Martin Vunk sekarang ini berubah drastis yaitu menjadi seorang developer perumahan.
Dalam beberapa unggahannya, Martin Vunk menawarkan konsep rumah dengan desain tertentu yang disesuaikan oleh selera masing-masing calon klien.
Sementara itu, tak ada lagi update tentang Persija Jakarta yang dilakukan Martin Vunk di media sosialnya, bahkan tidak mengikuti akun resmi Macan Kemayoran. (han/ism)
Load more