Masih Ingat Amarzukih? Eks Gelandang Persija yang Ungkap Alasan Macan Kemayoran Cocok Bergaya Brasil
- X/Persija Jakarta
tvOnenews.com - Nama Ahmad Amarzukih mungkin tak selalu berada di barisan terdepan ikon Persija Jakarta, namun bagi The Jakmania, sosoknya tetap memiliki tempat tersendiri dalam sejarah Macan Kemayoran.
Gelandang pekerja keras asal Jakarta ini pernah menjadi bagian penting lini tengah Persija dalam rentang waktu yang cukup panjang, sekaligus dikenal sebagai pemain dengan dedikasi dan karakter kuat di atas lapangan.
Amarzukih lahir di Jakarta pada 21 Juni 1984. Karier profesionalnya dimulai bersama Persitara Jakarta Utara pada pertengahan 2000-an.
Bersama klub tersebut, ia menghabiskan masa-masa penting awal kariernya dan turut mencicipi kerasnya persaingan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia yang saat itu masih bernama Divisi I.
- Persija Jakarta
Konsistensi dan kerja kerasnya menjadikan Amarzukih sebagai salah satu pilar Persitara hingga akhirnya klub asal Jakarta Utara itu sukses promosi ke level tertinggi sepak bola nasional.
Penampilan solid bersama Persitara membuka jalan Amarzukih menuju panggung yang lebih besar. Pada 2010, Persija Jakarta resmi merekrutnya.
Bersama Macan Kemayoran, ia menjalani periode penting selama tujuh musim hingga 2017.
Di lini tengah Persija, Amarzukih dikenal sebagai pemain serba bisa.
Ia mampu berperan sebagai gelandang bertahan maupun gelandang dengan tugas distribusi bola, lengkap dengan gaya bermain ngotot dan disiplin tinggi.
Meski tak dikenal sebagai pencetak gol, kontribusi Amarzukih untuk Persija tak bisa dipandang sebelah mata.
Ia dipercaya tampil puluhan kali bersama tim ibu kota dan menjadi bagian dari skuad di berbagai musim kompetisi.
Sayangnya, kebersamaannya dengan Persija harus berakhir pada 2018.
Ia pun tak sempat merasakan momen manis saat Persija menjuarai Liga 1 2018. Namun demikian, kenangan membela klub kebanggaan warga Jakarta itu tetap membekas kuat, terutama soal dukungan fanatik The Jakmania yang selalu ia kenang.
Setelah meninggalkan Persija, Amarzukih melanjutkan kariernya dengan membela sejumlah klub Tanah Air.
Ia sempat memperkuat PSMS Medan, PSS Sleman, Persita Tangerang, hingga Persikota Tangerang.
Bahkan di level kompetisi yang lebih rendah, dedikasi dan profesionalismenya tetap terjaga.
Pada usia yang tak lagi muda, Amarzukih masih dipercaya bermain dan memimpin tim, termasuk saat membela Persipasi Kota Bekasi di Liga 3.
Pengalamannya menjadikannya figur panutan bagi pemain-pemain muda.
Kini, meski tak lagi aktif di level tertinggi sebagai pemain, Amarzukih masih mengikuti perkembangan sepak bola nasional, khususnya Persija Jakarta.
Dalam perbincangan terbarunya, ia menyoroti wajah baru Macan Kemayoran di Super League 2025/2026 yang kental dengan nuansa Brasil.
Menurutnya, komposisi pemain asing asal Negeri Samba memberikan warna dan kekuatan tersendiri bagi Persija.
"Untuk musim ini, saya lihat kemarin yang saya nonton tuh top banget sih dari pemain-pemain Brasil," ujar Amarzukih saat hadir di podcast YouTube Bicara Bola.
Di musim tersebut, Persija memang diperkuat banyak pemain asal Brasil seperti Gustavo Franca, Gustavo Almeida, Alan Cardoso, Thales Lira, hingga Allano Brendon de Souza Lima.
Ditambah nama-nama lain seperti Maxwell Souza de Lima, Fabio Calonego, Van Basty Sousa, Carlos Eduardo, serta kedatangan Bruno Tubarao sebagai pemain asing anyar.
Tak hanya itu, Persija juga ditangani pelatih asal Brasil, Mauricio Souza, yang sebelumnya sempat berkiprah di Liga 1 bersama Madura United.
Bagi Amarzukih, gaya bermain ala Brasil bukan hal asing bagi Persija. Ia menilai pendekatan tersebut justru memiliki benang merah dengan sejarah klub.
"Sebenarnya Persija itu sangat cocok ala-ala Brasil, karena dulu di 2001 saat juara, Luciano Leandro dari Brasil, Antonio Claudio juga Brasil," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Persija kembali meraih gelar Liga 1 pada 2018 dengan kehadiran Renan Silva, yang juga berasal dari Brasil.
Menurutnya, kontribusi pemain-pemain Brasil kerap menjadi faktor penting dalam perjalanan prestasi Macan Kemayoran.
Sebagai putra asli Betawi, harapan Amarzukih sederhana: melihat Persija kembali berjaya.
Ia menilai sentuhan Mauricio Souza dan dominasi pemain Brasil di lini tengah membuat permainan Persija terlihat berbeda, bahkan sejak awal musim.
"Gelandangnya semua pemain asing Brasil semua. Kemarin saya nonton top banget emang. Itu golnya bukan kelas di sini lagi, udah top Eropa," tandasnya.
Di luar lapangan, Amarzukih kini juga mulai menikmati peran sebagai pelatih, meski mengaku sudah mulai membatasi aktivitasnya di dunia sepak bola. Usia dan keluarga menjadi pertimbangan utama.
Namun satu hal yang pasti, jejak Amarzukih sebagai gelandang pekerja keras, legenda Persitara, dan bagian dari sejarah Persija Jakarta akan selalu dikenang dalam peta sepak bola Indonesia. (tsy)
Load more