Masih Ingat Claudio Lizama? Eks Bek Persib yang Dijuluki 'Bad Boy' oleh Bobotoh Karena Tampil Garang dan Nyentrik di Lapangan
- X @Bit_Frista - @AriAriKambing
tvOnenews.com - Persib Bandung pernah dihuni banyak pemain asing dari berbagai negara, namun tidak semuanya meninggalkan jejak mendalam di hati Bobotoh.
Di antara nama-nama yang datang dan pergi, ada satu sosok yang tetap hidup dalam ingatan publik Bandung: Claudio Lizama, bek asal Chile yang dijuluki “Bad Boy from Bandung” karena gaya bermainnya yang garang dan penuh karakter.
Lahir di Chile pada 21 Maret 1973, Lizama sebetulnya memiliki perjalanan karier yang cukup panjang di tanah kelahirannya.
Ia lebih banyak menghabiskan karier di klub-klub lokal seperti Universidad Católica, Deportes Concepción, Santiago Wanderers, Coquimbo Unido, Puerto Montt, hingga Fernández Vial.
Ia pernah tampil di Copa Libertadores, mengoleksi beberapa trofi, bahkan mencatat satu caps bersama Timnas Chile senior pada 1995.
Meski prestasinya tidak membuatnya menjadi bintang papan atas, Lizama adalah tipe bek yang dihormati lawan.
Posturnya tidak terlalu tinggi, tubuhnya tak sekekar stopper modern, namun aura dan keberaniannya membuat banyak pemain enggan menatap matanya di duel udara maupun tekel keras.
Tahun 2003 menjadi titik awal perjalanan Lizama di Indonesia.
- X @Persib_world
Persib Bandung saat itu diperkuat empat pemain asal Chile setelah pelatih Juan Paez membawa Claudio Lizama, Alejandro Tobar, Rodrigo Lemunao, dan Rodrigo Sanhueza.
Namun dari keempatnya, Lizama justru menjadi sosok paling unik.
Ia dikenal berani, keras, dan tampil nyentrik, termasuk bertanding dengan anting di telinga kiri.
Gaya bermainnya tanpa kompromi membuat Bobotoh langsung mengingatnya.
Bahkan, julukan “Bad Boy from Bandung” sampai dimasukkan ke cover album kompilasi Viking Persib Club edisi kedua, menunjukkan betapa ikoniknya sosok Lizama di mata suporter.
Meski posturnya tidak besar, Lizama kerap menjadi komando di lini belakang bersama Dadang Hidayat dan Suwandi.
Sayangnya, musim 2003 bukan tahun terbaik Persib. Penampilan tim sangat buruk hingga nyaris terdegradasi.
Situasi baru terselamatkan setelah gol Rodrigo Sanhueza ke gawang Persela Lamongan dalam play-off yang memastikan Maung Bandung tetap bertahan di kasta tertinggi.
Load more