Masih Ingat Silvio Escobar? Eks Pemain Persija yang Putuskan Mualaf itu Kini Tetap Setia di Indonesia
- Persija Jakarta
tvOnenews.com - Nama Silvio Escobar mungkin tak lagi menghiasi headline sepak bola nasional, namun kisah perjalanan hidupnya di Indonesia tetap menjadi salah satu yang paling unik dan penuh warna.
Mantan penyerang Persija Jakarta ini pernah mencuri perhatian bukan hanya karena kariernya di lapangan, tetapi juga karena pilihan hidupnya yang memutuskan menjadi mualaf dan akhirnya resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2020.
Sebelum merumput di Nusantara, Escobar hanyalah pesepak bola yang berpindah-pindah klub di Paraguay. Suatu hari, ia menerima tawaran dadakan dari sebuah tim Liga 2 di negaranya.
Namun sebelum sempat bergabung, pihak klub justru mengarahkannya untuk pergi ke Indonesia, sebuah negara yang bahkan belum pernah ia dengar sebelumnya.
- viva.co.id
Dengan modal nekat, ia membeli tiket dan berangkat tiga hari kemudian.
“Saya waktu itu nggak dikasih tahu klubnya apa. Saya beli tiket aja, tiga hari lagi berangkat. Saya juga nggak tahu di mana itu Indonesia,” kisahnya.
Setibanya di sini, ia kebingungan total karena tak bisa bahasa Inggris; ia hanya menggunakan Spanyol dan Guarani.
Meski begitu, dari kebingungan itulah petualangan barunya dimulai, dari trial di Mitra Kukar hingga akhirnya mendapat kontrak resmi pertamanya bersama Persepam Madura pada 2014.
Sejak saat itu, Escobar menjadi sosok yang akrab di sepak bola nasional. Ia memperkuat banyak klub, antara lain:
Persepam Madura
PSM Makassar
Perseru Serui (yang ia sebut paling berkesan)
Badak Lampung FC
Persija Jakarta
PSIS Semarang
Mitra Kukar
Persikabo
Madura United
Persiraja Banda Aceh
Semen Padang
PSMS Medan
Persela Lamongan
Meski tampil di banyak klub, ia tak pernah sekalipun dipanggil memperkuat Timnas Indonesia.
Ia tak mempermasalahkan itu, meski status naturalisasinya sering membuat orang bertanya-tanya mengapa ia tak mendapat kesempatan.
Persepam Madura bukan hanya pintu masuk Escobar ke sepak bola Indonesia, tetapi juga tempat ia mengenal Islam.
Sikap para pemain lokal yang menurutnya sabar dan santai membuatnya tertarik mendalami agama tersebut.
Load more