Masih Ingat Penalti Melenceng Hilton Moreira? Momen Penyebab Laga Persib Bandung Tahun 2008 di Siliwangi Jadi Kacau
- Kolase tvOnenews.com | Simamaung - VIVA/Dede Idrus
tvOnenews.com - Laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta pada 20 Juli 2008 menjadi salah satu pertandingan paling dikenang dalam sejarah rivalitas kedua klub.
Bukan hanya karena tensi panasnya, tetapi juga karena sebuah momen krusial yang melibatkan Hilton Moreira.
Penalti yang ia lepaskan, melenceng dari sasaran, dan memicu kekacauan besar di Stadion Siliwangi.
Seperti apa kisahnya? Simak selengkapnya di bawah ini.
Pertandingan Indonesia Super League (ISL) itu berlangsung di Stadion Siliwangi, Bandung.
Persib membuka laga dengan sangat cepat. Belum satu menit, Zaenal Arif sukses menyambar umpan Eka Ramdani usai kesalahan Bambang Pamungkas, membuat Maung Bandung unggul 1-0 dan memantik sorak sorai Bobotoh.
Namun Persija tidak tinggal diam. Sepuluh menit berselang, sundulan Ebanda Herman menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah memanfaatkan umpan sepak pojok Ismed Sofyan.
Babak pertama pun berakhir dengan keadaan imbang, kendati kedua tim tampil dengan tempo tinggi.
Memasuki babak kedua, Persija tampil lebih efektif.
Tendangan bebas Ismed Sofyan di menit ke-62 menciptakan kemelut di depan gawang Persib.
Bola yang berhasil dipotong Maman Abdurahman jatuh ke kaki Robertino Pugliara, yang langsung mengarahkan bola ke pojok gawang Cecep Supriatna. Macan Kemayoran unggul 2-1.
Petaka untuk Persib bertambah saat menit ke-74, Persija melancarkan serangan balik cepat.
Aliyudin mengirimkan umpan akrobatik kepada Bambang Pamungkas, yang berdiri bebas dan tanpa kesulitan menaklukkan Cecep.
Skor 3-1 membuat stadion terdiam, sementara tekanan kepada Persib semakin besar.
Drama besar terjadi pada menit ke-86. Hilton Moreira memasuki kotak penalti, dijaga ketat Ebanda Herman, dan kemudian terjatuh.
Wasit langsung menunjuk titik putih, memancing protes keras dari pemain Persija.
Hilton yang dilanggar di luar kotak penalti, namun terjatuh di dalam kotak, membuat keputusan wasit semakin kontroversial.
Hilton maju sebagai eksekutor. Ribuan mata Bobotoh menunggu gol yang bisa membuka harapan.
Namun justru sebaliknya, tendangannya melenceng ke sisi kanan gawang Hendro Kartiko.
Stadion Siliwangi langsung meledak.
Lemparan benda mulai menghujani lapangan dan bagian tribun menyala oleh api.
Kerusuhan Besar Tak Terhindarkan
Gagalnya penalti itu menjadi pemicu utama kemarahan penonton.
Berdasarkan laporan arsip media kala itu, suporter mulai merusak pagar pembatas, membakar bagian tribun, dan menyerbu area lapangan.
Kericuhan meluas hingga luar stadion. Pintu masuk tribun timur hancur.
Aparat keamanan kewalahan mengendalikan massa. Momen itu kemudian tercatat sebagai salah satu kerusuhan sepak bola terbesar yang pernah terjadi pada era ISL.
Penalti Kedua
Pertandingan dilanjutkan kembali. Di menit ke-91, Persib mendapat penalti kedua setelah terjadi kekacauan di depan gawang Persija.
Meski pemain Persija kembali memprotes, wasit tetap menunjuk titik putih.
Kali ini, Rafael Bartos mengambil alih eksekusi dan sukses menaklukkan Hendro Kartiko.
Skor menjadi 3-2. Namun gol tersebut tidak mampu mengubah hasil akhir maupun meredam kekacauan yang telanjur pecah.
Penalti Hilton Moreira di Siliwangi bukan sekadar momen gagal memasukkan bola ke gawang.
Ia menjadi titik balik dari laga sarat gengsi yang penuh ketegangan, sekaligus simbol betapa panasnya rivalitas Persib–Persija pada masa itu.
Hingga kini, momen itu masih sering dikenang, sebuah penalti yang tidak hanya gagal menjadi gol, tetapi juga menjadi pemantik salah satu kerusuhan paling bersejarah di sepak bola Indonesia. (tsy)
Load more