Eksklusif: Simone Quintieri, Sepupu Gattuso Jebolan PSIS dan Sriwijaya FC yang Kini Jadi Petinggi Klub Italia
- instagram.com/simonequintieri37/
Jakarta, tvOnenews.com - Masih ingat Simone Quintieri, eks pemain PSIS dan Sriwijaya FC? Sepupu Gennaro Gattuso ini kini punya karier mentereng sebagai petinggi klub di Liga Italia.
Liga Indonesia sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi pemain asing yang ingin mengadu nasib. Namun, jarang ada pemain yang berasal dari negeri sepak bola elite seperti Italia yang mau berkarier di sini.
Salah satu sosok langka yang pernah mencicipi atmosfer sepak bola Tanah Air adalah Raffaele Simone Quintieri. Pemain asal Italia ini pernah menjadi idola publik sepak bola di Semarang dan Palembang pada masanya.
- instagram.com/simonequintieri37/
Lama tak terdengar kabarnya, tim tvOnenews.com secara eksklusif berhasil mewawancarai Simone yang kini telah bertransformasi. Pria yang pernah berseragam Semarang United, PSIS, dan Sriwijaya FC itu kini menjabat sebagai Direktur Olahraga di S.S.D. Sanremese Calcio, klub Serie D Italia.
Sebelum membahas peran barunya yang mentereng, ada baiknya menengok kembali perjalanan karier Simone yang cukup unik. Ia memulai karier dari akademi Livorno hingga Cosenza di Serie B, sebelum akhirnya berkelana ke berbagai negara.
Simone tercatat pernah bermain di Liga Belgia bersama Molenbeek hingga Liga Malta bersama Qormi FC. Tak berhenti di situ, gelandang serang ini juga sempat mencicipi Liga Malaysia bersama Putrajaya SPA FC dan Liga Kuwait bersama Al-Jahra FC.
Meski sempat berkelana ke banyak benua, Indonesia tetap menyimpan tempat paling istimewa di hati Simone. Sepupu legenda AC Milan, Gennaro Gattuso, ini mengaku susah move on dari keindahan Nusantara.
"Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa Indonesia tetap menjadi tempat yang spesial dalam hidup saya," buka Simone kepada tvOnenews.com.
Ia mengenang keputusannya pada 2011 silam, di mana saat itu sangat jarang pemain Italia mau merantau ke Asia Tenggara. Padahal saat itu, ia sejatinya masih memiliki banyak tawaran menarik untuk bermain di Serie B maupun Serie C Italia.
- instagram.com/simonequintieri37/
"Apa yang memotivasi saya datang ke Indonesia adalah keinginan untuk menemukan budaya dan tempat baru. Di Italia saya bermain di Serie B dan C dan punya banyak peluang, tapi begitu sampai di Indonesia, saya tidak ingin pergi lagi karena sangat indah," ungkapnya.
Kenangan paling manis bagi Simone adalah sambutan luar biasa dari suporter di Semarang, baik Panser Biru maupun Snex. Ia masih mengingat jelas momen magis saat mencetak gol di Stadion Jatidiri yang penuh sesak oleh penonton.
"Saya menyimpan Semarang di hati saya, saya berharap bisa segera kembali karena mimpi saya adalah memeluk suporter Semarang secepatnya. Stadion selalu penuh, sebuah emosi yang sungguh unik," kenangnya penuh haru.
"Saya ingat jelas gol yang saya cetak di depan tribun suporter kami di Stadion Jatidiri. Itu emosi yang unik, seingat saya saat itu melawan Persebaya," tambahnya.
Melansir laman Calciomercato, Simone pernah bercerita soal antusiasme fans yang "gila" saat ia pertama kali menginjakkan kaki di Tanah Air. Ia bahkan merasa diperlakukan bak bintang dunia karena sambutan meriah setibanya di bandara.
"Saya takjub dengan sambutannya, ada 400 penggemar yang menungguku di bandara; saya tampak seperti Ibrahimovic," ujarnya.
"Setiap hari Minggu saya bermain di hadapan 25.000-30.000 penonton, sungguh fantastis. Jika saya berjalan di jalan, semua orang meminta tanda tangan dan foto, tapi mereka sopan dan tidak mengganggu," lanjutnya.
- instagram.com/simonequintieri37/
Terkait adaptasi taktik, Simone mengaku tidak mengalami culture shock yang berarti selama merumput di Indonesia. Ia justru senang bisa berbagi ilmu dengan rekan-rekannya yang menurutnya sangat cepat dalam belajar.
"Secara taktik, saya membantu rekan tim dalam perkembangan mereka; mereka mendengarkan dan langsung mengerti. Tantangannya hanya cuaca yang butuh waktu adaptasi," jelas Simone.
Kini, meski sudah menjadi Direktur Olahraga berlisensi FIFA dan mengantongi lisensi kepelatihan UEFA B, ia tetap memantau perkembangan sepak bola Indonesia. Ia bahkan memiliki mimpi besar untuk kembali, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai nakhoda skuad Garuda.
"Mimpi saya adalah suatu hari nanti melatih Timnas Indonesia dan membawanya ke Piala Dunia," tegasnya menutup pembicaraan.
Fakta menarik lainnya yang jarang diketahui publik adalah hubungan darahnya dengan si "Badak" Gennaro Gattuso. Simone mengonfirmasi bahwa darah petarung itu memang mengalir deras di keluarganya.
"Saya masih saudara sama dia (Gattuso), ayahnya saudara dari ibu saya," pungkasnya.
(sub)
Load more