Masih Ingat Gendut Doni? Striker Legendaris Timnas Indonesia dan Top Skor Piala Tiger 2000, Kini Punya Jabatan Tinggi
- Kolase Instagram @gendutdoni22
tvOnenews.com - Pada Piala Tiger 2000, Gendut Doni Christiawan berhasil mengharumkan nama Timnas Indonesia di level Asia Tenggara dengan meraih gelar top skorer.
Padahal kala itu Gendut Doni baru berusia 22 tahun, tetapi sudah bisa menjadi top skor Piala Tiger 2000.
Bahkan Piala Tiger 2000 tersebut merupakan turnamen internasional pertama pemain bernomor punggung 22 itu bersama Timnas Indonesia senior.
Harus diakui bahwa Gendut Doni memiliki mental yang begitu besar di ajang Piala Tiger 2000.
Nama harum Gendut Doni tidak hanya tercium di level Timnas Indonesia.
Gendut Doni juga menjadi pemain penting untuk klubnya selama berkarier di Liga Indonesia.
Lantas bagaimana kabar Gendut Doni saat ini?
Ketika pertama kali mendengar nama Gendut Doni, orang-orang tentu akan langsung bertanya-tanya soal nama depan pemain legendaris Timnas Indonesia tersebut.
Rupanya, nama 'Gendut' muncul dari kisah masa lalu sang top skor Piala Tiger 2000 kelahiran Salatiga, 7 Desember 1978.
Ketika masih kecil, Gendut Doni sering mengalami masalah kesehatan.
Kemudian sang kakek menyarankan agar ditambahkan nama 'Gendut' di depan nama lahir.
Saran penambahan nama dari sang kakek pun diwujudkan oleh orang tua Gendut Doni.
Dengan menggunakan nama tersebut, harapannya Gendut Doni bisa tumbuh sebagai anak yang sehat ke depannya.
Ajaibnya, Gendut Doni tak lagi sakit-sakitan setelah mengganti namanya.
Darah sepak bola mengalir deras di nadi Gendut Doni karena sang ayah juga merupakan mantan pemain sepak bola yang kemudian berkarier sebagai pelatih setelah pensiun.
Namun perjuangan Gendut Doni untuk menjadi pemain sepak bola ternyata tak mudah, ia harus melalui jalan yang cukup terjal.
Gendut Doni sempat gagal seleksi 3 kali saat ingin bergabung ke Diklat Salatiga sementara kedua kakaknya sudah berhasil lolos.
Sempat mau memendam mimpinya untuk lolos ke Diklat Salatiga, Gendut Doni akhirnya kembali bersemangat setelah mendengar perkataan kakaknya yang memberikan motivasi.
Gendut Doni memulai perjalanannya di klub profesional dengan menjadi pemain pinjaman PSIS Semarang pada 1998 untuk tampil dalam Liga Champions Asia.
Hanya setahun bersama tim idola sewaktu kecilnya tersebut, Gendut Doni kemudian hijrah ke Persijatim Jakarta yang kala itu dikenal memiliki banyak pemain muda berbakat.
Gendut Doni langsung mencetak banyak gol untuk Persijatim di musim pertamanya dalam kasta tertinggi Liga Indonesia.
Prestasi gemilang Gendut Doni di Persijatim langsung menarik perhatian pelatih Timnas Indonesia sehingga ia dipanggil untuk tampil dalam Piala Tiger 2000.
Gendut Doni sempat dicoret dan merasa putus asa karena saat itu posisinya cukup berat karena harus bersaing dengan striker berbakat lainnya seperti Bambang Pamungkas, Kurniawan, Miro Baldo Bento, hingga Rochy Putiray.
Namun Gendut Doni akhirnya kembali dipanggil untuk membela Timnas Indonesia dalam Piala Tiger 2000 setelah Rochy Putiray dan Bambang Pamungkas tak bisa tampil.
Awalnya sempat pesimis karena hanya akan menjadi pemain cadangan, Gendut Doni justru bisa membuktikan kualitas dirinya dengan mencetak gol di Piala Tiger 2000, termasuk gol penentu kemenangan Timnas Indonesia saat menghadapi Vietnam dalam semifinal.
Gendut Doni berhasil menjadi top skor Piala Tiger 2000 dengan perolehan total 5 gol.
Sayangnya, Gendut Doni gagal membawa pulang gelar juara karena Timnas Indonesia kalah telak 1-4 lawan Thailand di babak final.
Gendut Doni kembali tampil dalam Piala Tiger 2002 namun hanya sempat mencetak 1 gol.
Di level klub, Gendut Doni sempat membela beberapa klub besar.
Setelah dari Persijatim, Gendut Doni bergabung dengan Persija Jakarta dan mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia.
Gendut Doni lalu pindah ke Persikota Tangerang pada 2002.
Setelah dua tahun di Tangerang, Gendut Doni pindah ke Persebaya Surabaya dan mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia.
Hanya semusim di Persebaya Surabaya, Gendut Doni kemudian pindah ke berbagai klub mulai dari Arema Malang, Persib Bandung, Persitara Jakarta Utara, Pelita Jaya Bandung, Persiba Balikpapan, Persijap Jepara, dan kembali lagi ke Persikota Tangerang untuk pensiun pada 2012.
Setelah pensiun, Gendut Doni mengikut jejak ayahnya untuk berkarier di dunia kepelatihan.
Gendut Doni mencoba keberuntungannya menjadi asisten pelatih Bhayangkara FC.
Gendut Doni juga sempat direkrut Nova Arianto untuk menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U17 yang saat itu sedang mempersiapkan diri jelang Piala Dunia U17 2025.
Sebagai mantan striker Timnas Indonesia, Gendut Doni sering terlibat aktif dalam pengembangan pemain muda, terutama dalam mengasah ketajaman striker.
Ia begitu berambisi untuk turut membantu Timnas Indonesia meraih gelar juara.
Saat ini Gendut Doni dipercaya untuk menjadi Direktur Teknik Binna Banua FC.
(far)
Dapatkan berita menarik lainnya dari tvOnenews.com di Google News, Klik di Sini
Load more