Laga Arema FC Vs Persija Jakarta Berlangsung Panas dan Ketat, Mauricio Souza Blak-blakan Bilang Begini

‎‎Malang, tvOnenews.com - Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, buka suara terkait insiden panas yang terjadi di akhir pertandingan melawan Arema FC pada pekan ke-12 Super League 2025-2026. Meski Persija berhasil meraih kemenangan 2-1, ia menyesalkan adanya kericuhan antar pemain dan ofisial yang mencoreng jalannya laga.

‎‎Pertandingan yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (8/11/2025), sebenarnya berjalan menarik dan penuh tensi tinggi sejak awal. Persija tampil agresif dan sukses membalikkan keadaan setelah sempat tertinggal di babak pertama.

‎‎Namun, momen panas di penghujung laga membuat suasana berubah tegang.

‎Beberapa pemain dari kedua tim terlihat saling dorong hingga memancing perhatian wasit dan ofisial pertandingan.

Sumber :

• tvOnenews.com - Ilham Giovanni

‎‎Menanggapi hal itu, Mauricio Souza menegaskan bahwa kejadian tersebut bukan hal yang seharusnya terjadi di dunia sepak bola profesional. Ia berharap semua pihak bisa menahan emosi dan menghormati nilai-nilai sportivitas.

‎‎“Terkait kejadian di akhir pertandingan, saya ingin menegaskan bahwa itu bukan hal yang ingin kita lihat dalam sepak bola,” ujar Mauricio Souza dalam konferensi pers usai laga. 

‎‎Pelatih asal Brasil itu menilai bahwa sepak bola seharusnya menjadi ajang untuk menunjukkan kemampuan, bukan tempat melampiaskan emosi.

‎‎Souza juga mengingatkan bahwa atmosfer panas memang wajar terjadi dalam laga besar, namun harus tetap dikendalikan. Menurutnya, profesionalisme dan kedewasaan adalah hal penting bagi setiap pemain di kompetisi sekelas Super League.

‎‎Ia ingin semua pemain memahami bahwa hasil pertandingan seharusnya ditentukan oleh kualitas permainan, bukan pertikaian. Pernyataan itu menjadi peringatan keras agar tidak ada lagi aksi serupa yang mencederai semangat fair play.

‎‎“Sepak bola harus diselesaikan di dalam lapangan, bukan dengan perkelahian,” tegas Souza dengan nada kecewa.

‎‎“Siapa pun yang ingin bertarung, tempatnya bukan di sini,” sambungnya. 

‎‎Mauricio Souza menilai semangat juang pemainnya luar biasa, namun tetap menekankan pentingnya menjaga ketenangan di situasi panas. Ia menilai bahwa pertandingan seharusnya menjadi tempat untuk menampilkan kerja keras dan taktik, bukan adu emosi.

‎‎“Saya pribadi tidak ingin berada dalam situasi seperti itu,” ucap Souza.

‎‎“Semua hal seharusnya bisa diselesaikan lewat permainan, bukan emosi,” lanjutnya. 

‎‎Souza berharap kejadian di Malang menjadi pelajaran berharga agar seluruh pemain dan tim bisa lebih dewasa dalam menghadapi tekanan pertandingan.

‎‎Dalam laga tersebut, Persija sempat tertinggal lebih dulu lewat gol cepat Arema di babak pertama. Namun, kebangkitan di paruh kedua lewat brace Eksel Runtukahu yang memastikan Macan Kemayoran pulang dengan tiga poin. ‎(igp/fan)