Malut United dan Miniatur Persib: Jalan Laskar Kie Raha Geser Nama Besar Persiter sebagai Klub Tersohor Maluku di Liga Indonesia
- malutunitedfc.com/
- Istimewa
Sebagai informasi, jagat sepak bola Indonesia pernah diwarnai oleh klub asal Maluku, Persiter Ternate.
Klub yang juga dijuluki Laskar Kie Raha tersebut tercatat menembus kasta tertinggi yang saat itu masih bernama Divisi Utama pada 2006.
Langkah Persiter patut diapresiasi karena mereka berjuang dari bawah hingga akhirnya promosi ke Divisi Utama pada akhir musim 2005, bersama tiga klub lainnya yakni Persiwa Wamena, Persitara Jakarta Utara, dan PSIM Yogyakarta.
Kiprah Persiter di Divisi Utama sebenarnya cukup impresif karena mampu bertahan selama dua musim (2006 dan 2007).
Salah satu pemainnya bahkan masuk jajaran atas daftar top skor Divisi Utama, yakni Rachmat Rivai.
Pada Liga Indonesia 2007, Persiter Ternate di bawah asuhan pelatih asal Brasil, Jacksen F. Tiago, dan manajer Iqbal Ruray, menjelma menjadi tim wilayah timur yang disegani.
- kieraha.com
Tim berkostum kuning itu menjadi kuda hitam yang tak pernah terkalahkan di kandang, bahkan beberapa kali menang dan menahan imbang lawan saat bertandang.
Publik Ternate yang dikenal “gila bola” bukan hanya memadati stadion saat pertandingan, tetapi juga selalu setia hadir di Stadion Gelora Kie Raha saat Jacksen F. Tiago bersama asisten Jafar dan Soleman melatih tim kebanggaannya, Persiter Ternate.
Perpaduan gaya bermain pemain lokal Ternate dengan sejumlah pemain asing seperti Julios Zesar da Costa, Wilson, dan lainnya, membuat sepak bola Ternate kembali menemukan identitasnya yang khas: Ternate Samba.
Antusiasme pecinta Persiter pada musim 2007 begitu tinggi bahkan membuat Panpel Ligina Ternate harus bekerja keras menghadapi membludaknya penonton.
Bukan hanya di dalam Stadion Gelora Kie Raha, tetapi juga di seputaran bangunan yang berdekatan, demi mendukung Rahmat “Poci” Rivai dan kawan-kawan berlaga.
Sayangnya, Persiter harus turun kasta menjelang musim 2008. Bukan karena terdegradasi, melainkan menjadi ‘korban’ dari transformasi kompetisi Divisi Utama menjadi Liga Super Indonesia (ISL).
Sejak saat itu, belum ada lagi perwakilan Maluku di kasta tertinggi Liga Indonesia. Representasi Indonesia Timur hanya diisi oleh klub-klub Papua seperti Persipura, Persiwa, Persidafon, serta PSM Makassar dari Sulawesi.
Load more