Pernah Berjaya di Eranya, Sutiyoso Bicara Jujur Persija Sempat Jadi Klub Ketinggalan Zaman: Saya Lahirkan Jakmania
- Persija
Jakarta, tvOnenews.com - Sutiyoso alias Bang Yos mengenang masa-masa Persija Jakarta di eranya ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta.
Dalam acara tvOne, Sutiyoso mengatakan kala itu masih banyak warga Jakarta yang belum memperhatikan Persija Jakarta.
Sutiyoso menambahkan, sepak bola di Jakarta tidak didukung penuh oleh masyarakatnya sendiri, sehingga ia menyatukan agar mereka suka Persija.
"Jadi dengan kemajemukan banyak suku kadang-kadang jadi masalah konflik, kalau pemuda-pemudanya bisa saya satukan, itu pasti mempengaruhi ke keluarganya lewat sepak bola," ujar Sutiyoso di program Jakarta Kata Mereka tvOne dikutip, Kamis (26/6/2025).
Ia mengakui kalau dirinya gila sepak bola, apalagi kondisi Persija masih memprihatinkan sebagai klub yang belum berkembang.
- YouTube tvOneNews
"Jujur saja sebelumnya Persija itu kesebelasan di pinggir kali sebelum aku jadi gubernur, jadi saya bangun cari pelatih, pemain mahal menangani secara betul," terang dia.
Alhasil saking gila dengan sepak bola, Sutiyoso akhirnya mendukung penuh kehadiran suporter Persija Jakarta, the Jakmania.
"Saya melahirkan suporter Jakmania. Jadi, waktu tahun 2001 ada final antara Persija dengan PSM Makassar, bagaimana yel-yelnya Jakmania seluruh stadion tertib, keren," tuturnya.
Lebih menariknya lagi, ketika the Jakmania terbentuk pada 19 Desember 1997, organisasi suporter tersebut langsung fanatik mendukung Persija.
Lebih lanjut, Bang Yos menyebutkan rekannya terkejut melihat aksi the Jakmania menjadi suporter yang baru lahir namun sudah fanatik.
Keberadaan the Jakmania, kata dia, meningkatkan antusias seluruh jajaran termasuk pelatih dan pemain membawa Persija juara Liga Indonesia 2001.
"Alhamdulillah hari itu Persija juara. Setelah itu di papan atas terus," tambahnya.
Sutiyoso melihat prestasi Persija semakin cemerlang, ia langsung mengarahkan klub berjuluk Macan Kemayoran itu bermarkas di Lebak Bulus.
Persija di era Stadion Lebak Bulus menjadi tim yang mengerikan, stadion berkapasitas 12.000 penonton itu selalu dipenuhi suporter.
"Di Menteng sudah enggak memadai, kalau ada pertandingan di situ sangat bahaya bisa rusak, makanya saya taruh di sana," jelasnya.
Sayangnya stadion yang menjadi kenangan manis bagi the Jakmania kini telah tiada.
Seperti diketahui, Stadion Lebak Bulus terkena dampak penggusuran untuk depo kereta mass rapid transit (MRT).
"Oleh karena itu, saya mencoba cari tanah lewat kompensasi, para penguasaha sudah didapati saya. Kemudian ngumpul di satu tempat namanya BMW," tuturnya.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu tidak menyangka kini Persija Jakarta memiliki markas Jakarta International Stadium (JIS).
"Jadi yang terakhir saya dengar bahwa gubernur sudah setuju Persija itu di JIS. Kalau belum, perjuangkan terus karena cita-citanya Sutiyoso," pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum the Jakmania, Aditya Putra turut bangga hadirnya JIS sebagai solusi Persija semakin berprestasi.
Bukan hanya itu, Aditya Putra menyampaikan JIS juga memantik para pemain muda bisa membela Persija hingga mencetak prestasi di Jakarta.
"Menjadi sebuah mimpi bagi anak-anak kecil bisa bermimpi membela Persija, membawa nama baik Jakarta, dan mungkin bisa bermain di Timnas Indonesia," kata Aditya Putra.
Sebagai perwakilan dari the Jakmania, Aditya juga menginginkan Persija mencetak para pemain muda berkualitas.
"Persija menjadi tim berprestasi enggak cuma di Indonesia tapi di Asia dan dunia, karena salah satu indikator bagaimana sebuah kota menjadi kota global bagaimana sebuah identitas itu terbentuk lewat Persija," tukasnya.
Kini Persija Jakarta sedang mempersiapkan skuad terbaik untuk Liga 1 2025/2026 pasca mendatangkan pelatih Mauricio Souza.
Selepas itu, Persija baru meresmikan pemain lokal baru untuk memperkuat Macan Kemayoran, yakni Eksel Runtukahu.
(hap)
Load more