Kisah Marquee Player Inggris Kapok Main di Liga Indonesia, Bos Madura United Ungkap Faktanya
- Madura United
Jakarta, tvOnenews.com - Liga Indonesia sempat mewajibkan klub-klub peserta untuk membawa marquee player pada Liga 1 2017 silam.
Saat itu, marquee player dipakai untuk memunculkan animo suporter sepak bola atas kembali digelarnya Liga 1 setelah Indonesia sempat di banned oleh FIFA.
Sejumlah pemain bintang pun datang termasuk juara Liga Champions, Michael Essien ke Persib Bandung.
Di saat pemain bintang berdatangan, Madura United mendatangkan Peter Odemwingie, pemain yang besar di Liga Inggris.
Kedatangan Peter Odemwingie diakui oleh bos Madura United Achsanul Qosasi mengubah tim secara keseluruhan.
Pada awalnya, dia membutuhkan penompang bagi Greg Nwokolo yang datang dari Persija.
"Saya tidak begitu kenal dengan Peter saat itu, tapi saya hanya lihat dari videonya, (harga) dia murah, lebih murah dari (marquee player) yang lain," kata Achsanul Qosasi dikutip dari kanal YouTube Liputan 6, Jumat (20/6/2025).
Pertimbangan Achsanul Qosasi untuk membawa pemain berpaspor Nigeria ini pun akhirnya bulat ketika dia mendapatkan rekomendasi dari rekannya yang berasal dari Kedutaan Besar RI di London.
Peter Odemwingie memilih untuk menghabiskan masa karir sepak bolanya dengan mode berlibur.
"Saya tanya Peter, dia bilang mau berlibur sambil kerja. makanya dia main lepas," kata Achsanul Qosasi.
Walau memiliki titel marquee player, mantan pemain Cardiff ini tetap memiliki profesional yang tinggi.
"Dia main lepas terus, tidak ada beban apapun, waktu itu kita punya Cristian Gonzales dan dengan rekan-rekannya punya chemistry, dia tiap hari main golf dan selalu ditemani Greg Nwokolo," kata Achsanul Qosasi.
Bahkan dia menjadi contoh bagi pemain lain untuk disiplin dan bahkan memperlihatkan profesionalisme tinggi.
"Dia selalu bilang dia berlibur dan dia tampil tanpa beban, tapi tidak ada minta aneh-aneh, dia selalu datang tepat waktu dan bahkan tidak pernah mangkir latihan," kenang Achsanul Qosasi.
"Itulah yang dicontoh pemain kita saat itu, harganya pemain ini tidak sedahsyat yang lain, bahkan ada pemain Madura United yang saat itu masih harganya lebih mahal dari dia," kata Achsanul Qosasi.
Sayangnya, kebersamaan Peter Odemwingie hanya bertahan selama dua musim.
Achsanul Qosasi tak menampik kartu merah yang dia dapatkan saat bertanding melawan Bhayangkara FC membulatkan tekad Peter Odemwingie untuk hengkang dar klub.
"Dia emosi betul saat itu. Waktu itu Bhayangkara mau juara, kalau menang lawan Madura United dia menang," kata Achsanul Qosasi.
"Kita jadi tuan rumah, tapi bangku VIP suporter Bhayangkara FC semua, (momen) itu mungkin dia marah pada diri sendiri akhirnya dia pamit untuk pulang," katanya.
Menyesal tampil di Liga Indonesia, Achsanul Qosasi mengaku tak ingini membahas lagi alasan hengkangnya sang pemain yang sempat viral saat itu.
"Sudah sampai disitu saja, karena dia ngomong berdua sama saya (alasan keluar)," katanya.
Walau sudah tujuh tahun hengkang, namun Achsanul Qosasi menyebut ada kesan mendalam dengan kehadiran Peter Odemwingie di Madura United.
Sejak saat itu, Achsanul Qosasi mengakui tak ada satu pun striker yang direkrut Madura United memiliki kualitas yang sama dengan Peter Odemwingie.
"Kita terpatok pada Peter karena dia punya kualitas yang bagus, bola datang bagaimanapun, mau dia tekuk, tetap gol," kenangnya.
"Tapi karena itu kita jadi merasa bahwa ada tuntutan yang mungkin terlalu besar. Bahwa pemain ini harus langsung adaptasi, harus langsung cetak gol, harus langsung bawa menang tim," kata Achsanul Qosasi.
Dua tahun berseragam Madura United, ternyata Achsanul Qosasi mengakui masih ingat betul dengan sosok pemain berposisi striker itu.
"Pertama kali bertemu saya diskusi lama sama Peter Odemwingie, saya ngobrol, dia tahu sepak bola Indonesia dan dia mencoba untuk mencari tahu tentang Madura United, dia bahkan jerseynya hampir sama dengan klubnya, Stoke City," kenang Achsanul Qosasi.
"Apakah itu bercanda atau memang itu jadi alasannya, dan tidak ada permintaan aneh aneh dari dia, mau mobil, apartemen, biasa itu," katanya. (hfp)
Load more