Alami Performa Pasang Surut Musim Ini, Ricky Nelson Beberkan 3 Penyebab Persija Jakarta hanya Finis di Papan Tengah Liga 1 2024-2025
- Persija
Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih caretaker Persija Jakarta, Ricky Nelson secara blak-blakan membeberkan penyebab dari performa pasang surut skuad Macan Kemayoran di Liga 1 musim ini.
Kompetisi Liga 1 2024-2025 resmi selesai dengan Persib Bandung keluar sebagai juara dan menandakan gelar back to back usai musim sebelumnya juga berhasil menduduki puncak klasemen.
Persija Jakarta sendiri mengakhiri musim ini dengan duduk di papan tengah, tepatnya di posisi ketujuh dengan total mengantongi 51 poin.
Hasil ini tidak sesuai dengan target yang diinginkan manajemen untuk skuad Macan Kemayoran bisa finis di peringkat keempat.
- Persija
Posisi ketujuh ini pun tergolong tidak terlalu mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan hasil akhir yang dialami Persija Jakarta pada musim lalu.
Pada Liga 1 musim 2023/2024, tim yang kala itu masih dilatih Thomas Doll hanya mampu finis di posisi kedelapan dengan 48 poin.
Sebagai sosok pelatih yang telah bersama Persija Jakarta selama satu musim ini, Ricky Nelson menilai bahwa ada sejumlah faktor yang menyebabkan Rizky Ridho cs mengalami performa pasang surut.
Ricky Nelson menjelaskan bahwa ada tiga masalah utama yang menyebabkan klub kebanggaan ibu kota itu hanya berada di papan tengah pada akhir musim Liga 1 2024/2025.
- Persija
Menurutnya, salah satu utama yang membuat penampilan Persija Jakarta tak konsisten adalah seringnya berpindah-pindah stadion untuk menggelar partai kandang.
Sejatinya, Jakarta International Stadium merupakan markas utama dari skuad Macan Kemayoran pada musim ini.
Namun nyatanya, Persija Jakarta justru tercatat bermain di enam stadion yang berbeda untuk menggelar partai kandang.
Selain JIS, lima stadion lainnya meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Stadion Sultan Agung Bantul, Stadion Pakansari, Stadion Patriot Candrabhaga, dan Indomilk Arena Tangerang.
- tvOnenews.com/Ilham Giovani Pratama
"Kami perlu memastikan di musim depan kandang itu, 17 laga kandang kita jangan pindah-pindah. Itu nomor satu, 17 laga. Bayangkan kita, di JIS (cuma) enam kali, secara permainan kita kalau main di JIS ini kita selalu bisa kuasai. Intensitasnya bagus, tekanannya ada," ujar Ricky Nelson, Jumat (23/5/2025).
"Sehingga, poin pertama menurut saya adalah bagaimana supaya manajemen bisa mengatur semua 17 laga kandang musim depan itu selalu bermain di JIS. Jangan pindah-pindah," tambahnya.
Penampilan Persija Jakarta di JIS memang terbilang nyaris semua. Dari enam penampilan di JIS, Macan Kemayoran berhasil meraup lima kemenangan dan sekali hasil imbang.
Lebih lanjut, pelatih yang menggantikan sosok Carlos Pena itu menyebut jika Persija Jakarta kurang cepat dalam beradaptasi.
- Liga Indonesia Baru
Ricky Nelson menilai bahwa proses adaptasi pelatih Carlos Pena hingga para pemain di Persija Jakarta membutuhkan waktu yang lebih lama.
"Yang kedua pasti adalah karena semua ini perpaduan antara pemain senior dan junior. Kita perlu juga adaptasi. Mungkin, pelatih baru datang nanti perlu adaptasi dengan situasi yang ada," jelas Ricky Nelson.
"Memang, perpindahan antarpelatih pasti akan ada yang berbeda. Kita coba untuk adaptasi, dan itu yang membuat tim-tim lawan putaran kedua bisa membaca permainan kita," lanjutnya.
Ricky Nelson pun mengatakan bahwa lambatnya proses adaptasi membuat Persija Jakarta mengalami pasang surut penampilan.
"Sehingga, kita, mungkin, terlambat melihat itu sehingga, kita kurang mampu mengantisipasinya, tapi putaran pertama kita bagus sebenarnya. Putaran kedua lawan berubah, kita mungkin belum bisa mempersiapkan diri mengubah," katanya.
Kemudian, dirinya menyebut jika masalah ketiga yang harus dihadapi adalah skuad Macan Kemayoran kerap dihadapkan dengan badai cedera.
"Ditambah cedera. Banyak pemain kita yang cedera di musim ini. Sehingga, itu yang membuat kita tidak terlalu maksimal," pungkas Ricky Nelson. (igp/fan)
Load more