Dicederai Flare dan Petasan, Pelatih Persib Sayangkan Poin Sempurna di Laga Pamungkas 

Bandung, tvOnenews.com - Persib meraih kemenangan tipis saat menjamu Persis dengan skor 3-2. Pelatih Persib, Bojan Hodak menyayangkan laga ini terhenti beberapa kali akibat flare alias cerawat dan petasan.

Tampil dengan status sebagai juara, Maung Bandung sudah merencanakan pesta perayaan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Sabtu (24/5/2025). Karena itu, tiga poin menjadi misi wajib untuk bisa menyempurnakan perayaan.

Persib mengawali laga dengan dominan dan mempunyai banyak peluang. Namun beberapa percobaan dari Marc Klok dan kawan-kawan selalu mentah. Baru di injury time babak pertama, Gustavo Franca sukses menanduk bola masuk dan membawa timnya unggul.

Di babak kedua, Persib unggul lebih jauh lewat gol Tyronne del Pino dan David da Silva. Namun menurut Bojan Hodak, seharusnya tim bisa unggul lebih jauh karena banyak peluang yang disia-siakan.

"Saya sudah sampaikan sejak awal ini akan menjadi pertandingan yang sulit tapi pada akhirnya pemain tampil dengan cukup baik. Kami sempat unggul 3-0, kami memiliki banyak peluang, ada 5-6 peluang yang lain," kata Bojan Hodak di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Sabtu (24/5/2025).

Ketika sudah unggul tiga gol, Persib malah lengah memasuki meni akhir. Gol Lautaro Bellegia dan Sho Yamamoto membuat skor berubah menjadi 3-2. Bojan menyebut dua gol balasan lawan terjadi akibat anak asuhnya kelelahan dan lengah.

"Tapi pada akhirnya, dalam beberapa menit terakhir terjadi kesalahan individual dari pemain dan saat kelelahan itu berpengaruh pada konsentrasi. Namun yang terpenting adalah tiga poin," ujar Bojan.

Kondisi stadion Gelora Bandung Lautan Api di laga tadi digelar dengan kehadiran Bobotoh dengan animo tinggi. Tiket yang dijual laku keras sebab Bobotoh ingin menyaksikan tim mengangkat piala.

Namun ada ulah dari beberapa oknum yang menyalakan cerawat dan petasan saat laga masih berjalan. Hal tersebut membuat pertandingan ini sempat terhenti. Bojan menyayangkan karena ritme permainan tim jadi terganggu.

"Atmosfernya fantastis, namun saya sedikit kecewa karena ada beberapa orang yang memulai menyalakan flare dan itu bisa membuat kami terkena denda, dia itu egois karena hanya datang untuk diri sendiri, bukan untuk klub," kata Bojan.