Hasil Banding Keluar, Hukuman Yuran Fernandes Kini 'Cuma' 3 Bulan Larangan Beraktivitas di Sepak Bola Indonesia
- PSM Makassar
Jakarta, tvOnenews.com - PSM Makassar mengumumkan hasil banding dari hukuman pemainnya, Yuran Fernandes.
Berdasarkan keputusan Komite Banding PSSI, hukuman Yuran Fernandes dipangkas menjadi tiga bulan larangan beraktivitas di lingkungan sepak bola Indonesia.
PSM Makassar mengumumkan hasil Komite Banding PSSI melalui akun sosial media resmi klub, Sabtu (17/5/2025).
Sebenarnya keputusan Komite Banding PSSI ini bukanlah mengabulkan permintaan PSM Makassar.
Karena pada Salinan Keputusan Komite Banding PSSI, permohonan banding PSM Makassar untuk Yuran ditolak.
Komite Banding justru memperbaiki keputusan Komite Disiplin PSSi.
Hasil ini pun memangkas hukuman dari Komite Disiplin PSSI, dimana pemain Timnas Tanjung Verde ini sempat dihukum satu tahun larangan beraktivitas di lingkungan sepak bola Indonesia dan denda Rp25 juta.
"Memperbaiki Keputusan Komite Disiplin PSSI Nomor: 163/L1/SK/KD-PSSI/V/2025) tanggal 8 Mei 2025 sepanjang mengenai kualifikasi pelanggaran disiplin dan berat ringannya sanksi," tulis Salinan Keputusan Komite Banding PSSI.
Komite Banding PSSI tetap mengakui bahwa Yuran Fernandes tetap melakukan pelanggaran disiplin berupa mendiskreditkan keputusan perangkat pertandingan.
Komite Banding PSSI pun memutuskan untuk mengubah sanksi dengan memangkas dari awalnya 12 bulan menjadi tiga bulan larangan aktivitas sepak bola Indonesia.
Selain itu, Yuran Fernandes tetap diganjar sanksi denda sebesar Rp25 juta.
"Menjatuhkan sanksi disiplin kepada pemain klub PSM Makassar atas nama Yuran Fernaandes Rocha Lopes berupa larangan beraktivitas yang terkait dengan sepak bola selama tiga bulan kalender sejak keputusan diterbitkan dan membayar denda Rp25 juta," tulis salinan tersebut.
Sebelumnya, Yuran Fernandes mengkritik sepak bola Indonesia melalui akun Instagram pribadinya.
Sempat meminta maaf, Komite Disiplin PSSI memberikan hukuman yang membuat berbagai pihak pun angkat suara.
Tak hanya APPI sebagai organisasi pemain sepak bola di Indonesia, badan internasional yang menaungi pemain sepak bola di dunia, FIFPro pun menyayangkan keputusan tersebut. (hfp)
Load more