Suka atau Tidak Dengarnya, 5 Pemain Asing Ini Justru Makin Cemerlang Kariernya Setelah Tinggalkan Liga Indonesia, Siapa Saja?
- Instagram @christianbekamenga
tvOnenews.com - Liga Indonesia sudah lama menjadi magnet bagi pemain asing dari berbagai penjuru dunia.
Kompetisi yang semakin berkembang, dukungan suporter yang luar biasa, serta atmosfer khas Liga Indonesia jadi daya tarik tersendiri.
Tapi, faktanya tak sedikit pemain asing yang justru mencapai puncak performa mereka setelah meninggalkan tanah Nusantara.
Ya, suka atau tidak suka dengarnya, lima pemain berikut ini membuktikan bahwa karier mereka justru meledak setelah menanggalkan jersey klub-klub Indonesia. Siapa saja mereka?
- Kolase tvOnenews
1. Christian Bekamenga
Bekamenga sempat jadi andalan lini depan Persib Bandung di musim 2007-2008.
Ketajamannya membuatnya dicintai Bobotoh. Tapi siapa sangka, setelah tinggalkan Persib, pemain asal Kamerun ini justru melesat ke Eropa!
Ia direkrut oleh FC Nantes dan berkompetisi di Liga Prancis, salah satu liga terbaik dunia.
Meski tak mengangkat trofi, Bekamenga sukses mencicipi persaingan ketat Eropa, hal yang tak banyak pemain asing Liga 1 bisa banggakan.
2. Sinthaweechai Sinthaweechai
Penjaga gawang Thailand yang satu ini sempat menghiasi skuad Persib pada tahun 2009. Sayangnya, ia gagal membawa Persib berjaya.
Namun, begitu pulang ke tanah kelahirannya, kiper yang dikenal dengan sapaan Kosin ini justru meledak bersama Chonburi FC.
Di sana, ia sukses mengangkat trofi Liga Thailand dan Piala Raja. Jadi jelas, kariernya malah jauh lebih bersinar setelah meninggalkan Liga Indonesia.
- kolase
Suchao sempat mampir ke Persib Bandung pada 2009 lewat status pinjaman. Namun, kontribusinya tak mampu mengantar Maung Bandung meraih prestasi.
Semusim berselang, ia pulang kampung dan bergabung dengan Buriram United.
Di klub inilah nama Suchao melejit tajam—meraih juara Liga Thailand, Piala FA, dan Piala Raja. Ia bahkan jadi kapten legendaris dan salah satu pemain paling dihormati di Thailand.
4. Douglas Packer
Douglas Packer mungkin tak terlalu dikenal luas, tapi ia pernah membela Barito Putera pada 2017.
Usai petualangannya di Indonesia, Packer kembali ke Brasil lalu melanjutkan karier di Malta.
Hebatnya, bersama Valletta FC, ia sempat tampil di kualifikasi Liga Champions Eropa, sebuah pencapaian prestisius yang tak pernah ia raih saat bermain di Asia.
Kini ia memang sudah pensiun, tapi perjalanan kariernya membuktikan: Liga Indonesia bukanlah titik puncaknya.
5. Manu Dzalilov
- Persebaya
Nama Manu Dzalilov sempat menghiasi dua klub besar Liga Indonesia, yakni Sriwijaya FC dan Persebaya pada 2018.
Tapi penampilannya kurang meyakinkan, hingga akhirnya dia memutuskan kembali ke Tajikistan.
Siapa sangka, di sana ia justru menciptakan dinasti kemenangan bersama FC Istiqlol.
Manu berhasil merengkuh 3 gelar Liga Tajikistan dan 3 trofi Piala Super. Dari pemain buangan Liga 1 jadi pahlawan di negerinya sendiri!
Cerita lima pemain di atas jadi bukti bahwa Liga Indonesia bisa jadi batu loncatan, tapi bukan selalu tempat terbaik untuk karier jangka panjang mereka.
Entah karena faktor lingkungan, sistem, atau sekadar momentum, yang jelas—mereka lebih bersinar setelah pergi.
Suka atau tidak suka, itulah realitanya. (tsy/asl)
Load more