Media Asing Soroti Keberhasilan Persib Meraih Gelar Juara Back to Back Liga 1, Kunci Kebangkitan ada di Kegagalan Kompetisi Asia
- Instagram - Marc Klok
Jakarta, tvOnenews.com - Persib Bandung berhasil mempertahankan titel juara Liga 1 2024-2025.
Dengan persaingan ketat dari Persebaya Surabaya, Persib Bandung berhasil menyegel gelar juara dengan bantuan Persik Kediri yang menahan imbang Bajol Ijo pada Senin (5/5/2025) lalu.
Media asing Football Tribe mengaku keberhasilan Persib ini tidak mengejutkan mengingat ada tangan dingin Bojan Hodak yang membawa Persib tampil konsisten di seluruh pertandingan.
Kedalaman skuad dan kerja sama tim berhasil mengatasi tantangan yang ada dari mulai cedera, sanksi Komisi Disiplin PSSI, hingga padatnya jadwal pertandingan.
"Persib mampu mempertahankan performa tingkat tinggi baik di laga kandang maupun tandang," tulis Football Tribe dikutip Kamis (8/5/2025).
Media asing itu pun menyoroti bagaimana Persib tetap mempertahankan skuad juaranya meski ada beberapa pemain yang hengkang.
"Persib membangun formula yang sudah terbukti, hanya dengan melakukan penyesuaian kecil tapi efektif untuk mengamankan gelar juara back to back," lanjut laporan tersebut.
Persib Bandung baru kalah di tiga pertandingan sepanjang musim, termasuk kekalahan menyakitkan dari Malut United yang membuat Persib harus menunda gelar mereka.
Sampai akhirnya pertandingan Persik Kediri melawan Persebaya menjadi awal dimulainya pesta Pangeran Biru.
Persib Bandung sengaja berkumpul hanya untuk menyaksikan laga Persik melawan Persebaya, tertinggal 3-1 di awal babak kedua sempat membuat Persib kecewa.
Sampai akhirnya gol telat Ramiro Fergonzi membuat Persik Kediri mampu menahan imbang Persebaya dan memberikan gelar juara bagi Persib.
"Sorak sorai, pelukan dan air mata kelegaan pun terdengar. Dengan segala rintangan, Persib kembali dinobatkan menjadi juara Liga 1," tulis Football Tribe.
Media Asing tersebut memuji bagaimana Persib Bandung meraih gelar juara dengan diiringi catatan apik tim.
Persib memiliki pertahanan paling tangguh di liga, serangan yang seimbang dan efisien meski berada di posisi dua soal skor tertinggi.
Persib memang tak seperti Dewa United yang mengandalkan Alex Martins dalam bertugas mencetak gol.
Bukan hanya satu, tapi tiga pemain Persib menjadi yang tersubur dalam mencetak gol.
Topskor Liga 1 musim lalu, David Da Silva memang tak seproduktif musim lalu karena badai cedera. Namun masih ada Ciro Alves dan Tyronne del Pino yang menjadi inovasi serangan tim.
Bahkan kepergian pemain kunci musim lalu, Stefano Beltrame dan Alberto Rodriguez bukan penghalang bagi Bojan Hodak untuk mencari sosok baru.
Alih-alih menahan pemain karena tawaran fantastis dari klub lain, Persib memilih untuk membuat rekrutan yang lebih efisien.
Ada Adam Alis, yang dengan mulus mengawinkan permainannya dengan sang kapten Marc Klok. Adam Alis tak hanya datang untuk menggantikan sosok mantan pemain Juventus itu, tapi jaga menutup kekosongan Rachmat Irianto yang menepi panjang karena cedera.
Di posisi bek tengah, ada Gustavo Franca yang mampu mengisi kekosongan Alberto Rodriguez dengan ketenangan dan kepemimpinannya.
Football Tribe pun menekankan bahwa titik balik Persib Bandung meraih gelar juara back to back adalah ketika Maung Bandung mengalami kegagalan di kompetisi Asia.
Mewakili Indonesia di AFC Champions League Two, Persib Bandung mengalami kemunduran dengan kesulitan bersaing atas lawan mereka.
Persib yang lolos play off secara gratis, hanya menjadi tim hore dengan menyelesaikan ACL Two di dasar klasemen.
Telat panas menjadi istilah yang tepat bagi Persib yang tersingkir dari ompetisi Asia.
"Sebagian besar kekalahan mereka di ACL Two terjadi karena selisih skor yang tipis dan momen-momen yang buruk," tulis Football Tribe.
Media Asing tersebut melaporkan bahwa Bojan Hodak sudah seharusnya lebih siap lagi tampil di level Asia dan bersaing dengan klub besar di ASEAN lainnya seperti Johor Darul Tazim di Malaysia, Buriram United di Thailand dan Lion City Sailors di Singapura.
"Mereka berinvestasi pada pemain-pemain bintang dan liga-liga top Eropa, Amerika Selatan dan Asia," tulis laporan tersebut.
"Persib mungkin bisa tertantang untuk mengikuti jejak merekaa, mendaatangkan talenta internasional yang berpengalaman bisa menjadi katalisator tidak hanya untuk juara tiga kali beruntun, tapi juga bersaing di Asia," tulis laporan tersebut.
Di akhir laporannya, media Asing tersebut yakin Persib punya pondasi tidak hanya untuk meraih gelar juara lagi tapi juga tampil lebih baik i level Asia.
"Dengan fondasi yang telah dibuat dan keyakinan yang tinggi, tujuan selanjutnya dari Persib sudah cukup jelas: menjadi kekuatan yang mendominasi tidak hanya di Indonesia tapi juga di Asia," tutup laporan tersebut. (hfp)
Load more