Masih Ingat Hariono? Gelandang Gondrong Kesayangan Bobotoh yang Bawa Persib Bandung Juara Liga Indonesia 2014, Sekarang Nasibnya...
tvOnenews.com - Nama Hariono kembali menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia menjelang akhir musim Liga 1 2024/2025.
Sosok gelandang bertahan legendaris ini memang tak pernah lepas dari kenangan manis para Bobotoh, terlebih saat Persib Bandung hampir dipastikan meraih gelar juara Liga 1 musim ini.
Di tengah euforia itu, ingatan publik langsung tertuju pada Hariono,'Si Gondrong' lini tengah yang setia membela Maung Bandung selama 11 musim.
- Kolase tvOnenews
Hariono tercatat membela Persib Bandung sejak 2008 hingga 2020, setelah didatangkan dari Deltras Sidoarjo.
Ia merupakan bagian dari rombongan pemain yang diboyong pelatih Jaya Hartono ke Persib.
Selama berseragam Persib, Hariono tampil dalam lebih dari 200 pertandingan dan sukses mempersembahkan dua gelar bergengsi: Indonesia Super League 2014 dan Piala Presiden 2015.
Perannya begitu vital di lini tengah Persib, dan ia bahkan pernah mendapat panggilan ke Timnas Indonesia.
Namun, pada musim 2020, kebersamaan Hariono dengan Persib harus berakhir.
Pelatih saat itu, Robert Alberts, memutuskan untuk melakukan regenerasi dan mengisi lini tengah dengan darah muda.
Hariono pun hijrah ke Bali United, di mana ia sukses meraih gelar Liga 1 2021/2022 dan sempat tampil di babak penyisihan grup AFC Cup 2019/2020.
- Dok Bali United
Meski usianya tak muda lagi, ia tetap menunjukkan performa solid dan masih rutin dimainkan oleh Stefano Cugurra Teco.
Setelah tiga musim di Bali United dengan total 33 penampilan, Hariono melanjutkan petualangannya ke PSIM Yogyakarta pada musim 2023/2024.
Di klub Liga 2 tersebut, ia dipercaya menjadi kapten tim dan menjadi panutan bagi pemain muda.
Sayangnya, PSIM gagal mewujudkan ambisi promosi ke Liga 1. Usai musim tersebut, Hariono membuat keputusan emosional: kembali ke rumah lamanya, Deltras Sidoarjo.
Pada awal musim 2024/2025, Hariono resmi diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Deltras Sidoarjo.
- Persib
Kembalinya sang legenda ke klub yang pernah membesarkan namanya menjadi sorotan besar.
Hariono menyebut bahwa keputusannya pulang ke Deltras bukan hanya soal nostalgia, tapi karena ia ingin membantu tim masa kecilnya berjuang kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Load more