Dekat Dengan Coach Bejo Sebagai Rekan dan Lawan, Djadjang Nurdjaman Kenang Almarhum Sebagai Sosok Tekun
- Persebya
Jakarta, tvOnenews.com - Sepak bola Indonesia berduka dengan kepergian pelatih Bejo Sugiantoro pada Selasa (25/2/2025).
Rasa kehilangan pun turut dirasakan oleh pelatih ternama Djadjang Nurdjaman yang juga rekan dan lawan dari Coach Bejo.
"Yang pasti dunia sepakbola tanah air kehilangan sosok pelatih yang potensial, muda, punya potensi menjadi pelatih yang besar," kata Coach Djanur ketika dihubungi, Selasa (25/2/2025).
Keduanya pernah bekerja sama di Persebaya pada 2018 silam sebagai pelatih dan asisten pelatih.
"Kebetulan saya juga pernah kerja bareng sama beliau, pernah bersama di Persebaya pada tahun 2018, saya pelatihnya dan coach Bejo sebagai asistennya," katanya.
Pada Liga 2 2024-2025, keduanya pun menjadi lawan karena sama-sama bertemu sebagai lawan ketika Djadjang Nurdjaman menjadi pelatih Gresik United dan Coach Bejo sebagai pelatih Deltras.
Keduanya pun aktif berkomunikasi karena hubungan keduanya yang dekat.
"Masih (komunikasi), masih ingat waktu pembukaan di Liga 2 tahun ini, waktu (sosialisasi) law of the game. Kemudian saya juga kan di Gresik, beliau di Sidoarjo. Jadi ketemu, ketemu jadi lawan dan saya bisa dikatakan sama beliau itu cukup dekat," kata mantan pelatih Persib ini.
Coach Djanur pun melihat sosok Coach Bejo sebagai sosok yang tekun. Bahkan sejak sebagai pemain, Coach Djanur sydag melihat Coach Bejo sebagai pemain yang berpotensi sebagai pelatih bagus.
"Ya saya kerja sama beliau cukup harmonis, dia membantu pelatih kepala dengan baik. Dia tekun, mau belajar, apalagi dia kan mantan pemain tim nasional sepakbola Indonesia. Jadi saya pikir saya melihat waktu itu, dia sosok pelatih bagus di masa depan. Cukup dekat juga dengan pemain," katanya.
Djanur pun berencana untuk mengunjungi rumah duka di Surabaya.
Coach Bejo meninggal dunia di usia 47 tahun karena serangan jantung ketika bermain sepak bola pada Selasa (25/2/2025) sore.
Load more