ADVERTISEMENT
Advertnative
tvOnenews.com - Emmanuel Pacho Kenmogne merupakan salah satu striker asing tertajam yang pernah dimiliki oleh Persija Jakarta.
Bagaimana tidak, kehadiran Pacho Kenmogne saat itu dianggap sebagai penyelamat bagi Persija Jakarta yang tengah terpuruk di Liga Indonesia 2013.
Saat itu, Persija Jakarta asuhan pelatih Iwan Setiawan menyudahi paruh musim Liga Indonesia 2013 dengan menempati posisi juru kunci klasemen.
Terbukti, baru masuk di pertengahan musim, Pacho Kenmogne langsung mencetak 13 gol dari 18 pertandingan sekaligus memimpin perolehan top skor.
Alhasil, kontribusi Pacho Kenmogne membuat Persija Jakarta keluar dari zona degradasi dan mengakhiri kompetisi Liga Indonesia 2013 dengan menempati urutan ke-13.
Karier Pacho Kenmogne kemudian berlanjut ke Bhayangkara FC yang sebelumnya bernama Persebaya Surabaya United semusim setelahnya.
Pacho Kenmogne sempat melanjutkan karier di klub Malaysia Kelantan FA, namun petualangannya tak sehebat ketika main di Persija Jakarta.
Lahir di Bafoussam, kota kecil di Kamerun, Pacho Kenmogne justru memulai karier sepak bolanya bersama klub asal Pantai Gading yakni Africa Sports pada 1996.
Kesuksesan baru diraih Pacho Kenmogne setelah ia pulang kampung dan bergabung ke Sable FC. Berturut-turut, ia bawa timnya juara liga dan super cup di periode 1999.
Bakat pria berkepala plontos itu kemudian tercium sampai Eropa. Ia akhirnya pindah ke Belgia setelah pada tahun 2002 didatangkan oleh klub La Louviere.
Sempat juara Piala Belgia bersama La Louviere, karier Pacho Kenmogne di Eropa terbilang tak terlalu mulus. Ia bahkan telah bermain untuk 7 tim dalam 10 musim.
Meredup di Belgia, Pacho Kenmogne berlabuh ke Siprus. Kali ini dua klub besar Olympiakos Nicosia dan Ethnikos pernah dia singgahi.
Di Siprus, karier Pacho Kenmogne seakan terlahir kembali. Hal itulah yang membuat Persija Jakarta tertarik memboyongnya dari Eropa pada 2013.
Saat itu, Persija Jakarta sedang mencari striker pengganti Pedro Javier yang hengkang. Bahkan, Macan Kemayoran sempat terpuruk di dasar klasemen.
Daya magis Pacho Kenmogne membawa Persija Jakarta bangkit. Total 13 gol ia cetak dari 18 laga sekaligus bawa timnya naik ke posisi 11 klasemen Liga Indonesia 2013.
Namun, kebersamaan Pacho Kenmogne di Persija Jakarta tak bertahan lama. Ia hengkang ke Bhayangkara FC atau Persebaya DU satu musim setelahnya.
Tak disangka, Pacho Kenmogne yang saat itu ikut gerbong Rahmad Darmawan menjadi top skor bersama Persebaya DU dengan 25 gol, bahkan beberapa kali cetak hattrick.
Di tahun 2015, Pacho Kenmogne pindah ke klub Malaysia Kelantan FA lantaran kompetisi di Indonesia tengah dibekukan oleh FIFA, meski setahun berikutnya balik lagi ke Persija.
Selain Kamerun, Pacho Kenmogne diketahui juga memegang paspor Belgia setelah dirinya berkarier hampir satu dekade di negara Eropa tersebut.
Dalam sebuah wawancara lima tahun silam, Pacho Kenmogne mengaku sangat merindukan momen ketika bermain untuk Persija Jakarta.
“Waktu di Persija saya sangat suka makan nasi goreng pedas dan sop buntut. Rasa seperti itu sulit ditemui di Eropa,” kata Pacho Kenmogne lima tahun lalu.
Melalui unggahan Instagram-nya, Pacho Kenmogne kini menetap di Belgia dengan istri dan satu orang putrinya. Tak jarang, dia kerap mengunggah momen bersama keluarganya.
Kesibukan Pacho Kenmogne di Belgia dalam beberapa waktu terakhir ialah menjadi asisten pelatih untuk klub setempat yakni RJS Tamines.
Selain itu, Pacho Kenmogne dan rekan-rekannya juga beberapa kali masih bermain sepak bola meski bukan lagi di tingkat profesional.
(han)
Load more