Jakarta, tvOnenews.com - Eks bos Persija Jakarta, Gede Widiade mengakui harga pemain lokal di Liga Indonesia tidak terkontrol.
Gede Widiade yang memiliki cv mentereng mengurusi berbagai klub di Indonesia mengaku sudah mendengar isu adanya harga pemain lokal yang overpriced alias jauh di atas harga standar.
Bahkan tak sedikit pemain yang harganya setinggi langit namun kualitas permainannya tidak lebih baik.
Isu tersebut mencuat dengan keputusan Liga Indonesia Baru sebagai operator yang menambah jumlah kuota pemain asing di Liga 1 2024/2025.
"Kalau dengan menambah kuota pemain berarti dari keinginan sponsor pasti akan tercukupi, karena kualitasnya agar lebih menarik," kata Gede Widiade dikutip dari kanal YouTube tvOne Digital, Selasa (25/6/2024).
Dengan maksud pemain asing untuk meningkatkan kualitas Liga dan sponsor, justru isu gaji pemain lokal tidak terkontrol pun sampai pada telinga Gede Widiade.
"Tapi kalau yang saya dengar sekarang itu gaji pemain lokal tidak terkontrol, tidak terkontrol sudah tidak rasional lagi sekarang sudah tidak rasional lagi," kata Gede Widiade.
Sayangnya, harga tersebut tidak diikuti dengan kualitas pemain. Meski pada faktanya, banyak pemain berharga mahal yang memang punya kualitas yang bagus.
"Mohon maaf ini kualitasnya, pun ya ada yang sangat bagus sekali ya so so seperti itu saja," kata Gede Widiade.
Hal ini pun memaksa para pemilik klub untuk meminta pada LIB untuk mengubah kuota pemain asing.
"Bahwa kepentingan sponsor dan owner punya kesinambungan, kontribusi sponsor pada TV bagus, kepentingan TV pada pengelola bagus, pengelola kepada klub bagus, ini kan ada kesinambungan," kata Gede Widiade.
Gede Widiade tak menampik jika banyak pemain lokal yang justru memiliki harga di atas pemain asing.
"Banyak, saya kan pelaku, kalau pemain asing terlalu tinggi juga tidak juga, kalau mereka ada main dengan oknum klub dengan agen saya tidak tahu ya," kata Gede Widiade.
Gede Widiade mencontohkan bagaimana saat dia memegang klub Persija, dia akan memberikan gaji yang sesuai dengan standar.
"Namun ketika dia memberikan prestasi, baru saya kasih bonus yang besar. Kalau performance jelek saya tidak keluarkan uang, kalau bagus ya saya kasih," kata Gede Widiade.
Gede Widiade memang sudah tak memegang Persija lagi dan banyak berkecimpung di luar Liga 1 seperti saat memimpin Persiba Balikpapan.
Hal ini membuatnya terkejut klub yang membakar uang demi membayar pemain dan pelatih dengan harga yang tak masuk akal.
"Pemain Indonesia waktu jaman saya masih normal, kalau sekarang sudah gila-gilaan sekali, gaji pelatih dan pemain itu sudah gila-gilaan," kata Gede Widiade.
Sementara itu, Gede Widiade mengingatkan bahwa ada kewajiban pemain asing untuk mentransfer ilmu pada pemain lokal guna meningkatkan kualitas liga.
"Dari segi bisnis pemain asing punya nilai tambah, tapi yang paling penting pemain asing datang ke Indonesia untuk memberikan kontribusi berupa transfer ilmu dan transfer skill, jangan sampai pemain asing mengajari attitude yang tidak patut," kata Gede Widiade. (hfp)
Load more