Padahal Jadi Bintang di Negaranya, Nasib Pemain Asing Ini Justru Tragis dan Terpaksa Berjualan Jus karena Gajinya Tak Dibayarkan Klub Liga Indonesia
- Kolase tvOnenews
tvOnenews.com - Tertunggaknya gaji para pemain sepak bola menjadi masalah serius yang sampai saat ini masih dialami oleh sejumlah klub yang berkompetisi di Liga Indonesia.
Hal ini menjadi persoalan serius yang harus dibenahi oleh PSSI dan operator liga agar klub-klub kontestan liga Indonesia bisa berjalan lebih sehat.
Mundur ke beberapa tahun lalu, polemik soal tertunggaknya gaji pemain kian pelik ketika dualisme kompetisi antara Liga Super Indonesia dengan Liga Primer Indonesia.
Dualisme itulah yang sampai membuat pemerintah ikut campur tangan hingga FIFA memutuskan untuk menghentikan kompetisi Indonesia selama setahun.
Situasi ini mengakibatkan banyak klub yang tidak mampu melanjutkan kiprahnya di liga Indonesia karena tidak adanya pemasukan usai kompetisi dibekukan.
Alhasil, kondisi tersebut membuat klub liga Indonesia tak mampu menutupi biaya operasional mereka sampai harus menunggak gaji pemain hingga staf pelatih.
Keadaan pahit inilah yang dialami oleh salah satu pemain asing asal Rusia yakni Sergei Litvinov yang datang untuk bermain di liga Indonesia pada 2011.
Sergei Litvinov merupakan pemain kelahiran Vladivostok, Rusia, pada 29 September 1986. Sebelum ke Indonesia, ia punya karier gemilangnya di negaranya.
Ia telah memulai karier sepak bolanya sejak usia tujuh tahun saat bergabung di klub kota kelahirannya Luch-Energiya Vladivostok pada 1993.
Sergei Litvinov sempat menjuarai Red Bull Freestyle Challenge 2008 di Rusia, meskipun saat itu dia tengah bermain untuk klub divisi dua, FC Okean Nakhodka.
Setahun kemudian, dia membuat keputusan mengejutkan dengan hijrah ke liga Indonesia dengan bermain untuk klub Solo FC hingga menjadi idola di sana.
Performa gemilang Sergei Litvinov membuatnya direkrut Persikab Kabupaten Bandung pada 2012 dan semusim kemudian dia hengkang ke PSLS Lhokseumawe di kompetisi IPL.
Di klub itulah nasibnya mulai tragis karena gajinya selama enam bulan tidak dibayarkan oleh PSLS dengan nominal mencapai Rp124 juta di tahun 2014.
Untuk bertahan hidup, Sergei Litvinov sampai harus berjualan jus dari pagi hingga sore hari di kota pertama yang ia singgahi ketika pertama ke Indonesia yakni Solo.
Load more