tvOnenews.com - Bhayangkara FC akhirnya mendapatkan kemenangan perdana mereka setelah puasa di 16 pertandingan. Menariknya, kemenangan tersebut bersamaan dengan debut marquee player mereka, Radja Nainggolan.
Bhayangkara FC menang atas Persita Tangerang dengan skor 3-0 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (17/12/2023).
Dalam pertandingan tersebut, Radja Nainggolan tampil di menit 56 untuk menggantikan Muhammad Ragil. Saat itu Bhayangkara FC telah unggul dari gol Anderson Salles di menit 27.
Masuknya Radja Nainggolan pun memberikan dampak dengan beberapa kali peluang yang dicetaknya. Meski Radja tak mencetak gol, namun Junior Brandao mencetak brace yang membuat Bhayangkara FC menang dengan skor 3-0.
Kedatangan Radja Nainggolan sebagai marquee player menjadi penghangat di tengah sepinya animo masyarakat pada Liga 1.
Namun marquee player pun bukanlah sesuatu yang baru di sepak bola Indonesia. Bahkan pada musim 2017 lalu, Liga 1 merilis regulasi soal penggunaan marquee player.
Berbondong-bondong klub Indonesia menggunakan marquee player tersebut. Namun ternyata, hal tersebut tak mengubah banyak permainan tim.
1. Didier Zokora (Pantai Gading)
Didier Zokora merupakan pemain asal Pantai Gading yang banyak membela klub eropa seperti KRC Genk, Tottenham Hotspur, dan Sevilla FC.
Dok. VIVA/Liga Indonesia Baru
Didier Zokora kemudian bergabung dengan Semen Padang pada musim 2017. Dia bergabung dengan status tanpa klub dan terakhir bermain pada 2016 bersama klub NorthEast United.
Sayangnya, penampilan pemain berposisi gelandang ini tidak terlalu apik. Didier Zokora hanya bermain 11 pertandingan dan tanpa kontribusi gol maupun assist.
Semen Padang pun terdegradasi dan sampai saat ini bermain di Liga 2. Tak lama setelah keluar dari Semen Padang, Didier Zokora pun memutuskan untuk pensiun.
2. Elio Martins (Portugal)
Elio Martins direkrut PS TNI yang saat ini menjadi Persikabo 1973 pada musim 2017 lalu. Pemain asal Portugal ini banyak membela klub Eropa seperti Beira Mar, Doxa, dan Beroe Stara Zagora.
Dok. Liga Indonesia Baru
Melebarkan karir ke Asia, Elio Martins pun mencicipi Liga Indonesia sebagai marquee player. Sayangnya, penampilan striker ini tak terlalu mencolok.
Dia hanya mampu mencetak 11 gol dari 21 penampilannya bersama PS TNI. Dimana pada musim 2017 lalu justru pemain Bali United, Sylvano Comvalius yang menjadi topskorer dengan 37 gol.
3. Michael Essien (Ghana)
Siapa sangka peraih gelar Liga Champions bersama Chelsea, Michael Essien mau bermain di Indonesia. Gebrakan yang dilakukan Persib pada musim 2017 ini tak hanya mengundang perhatian masyarakat Indonesia tapi juga internasional.
Dok. Persib
Tak sedikit yang sengaja datang ke latihan maupun menyaksikan Persib bertanding hanya untuk melihat Michael Essien.
Sayangnya, musim 2017 bukan menjadi milik Persib Bandung. Persib mengakhiri kompetisi di urutan 13 dan Michael Essien tak berkontribusi banyak untuk tim.
Sampai akhirnya musim 2018, Mario Gomez yang saat itu menjadi pelatih baru justru menyisihkan Michael Essien dan memilih untuk mendatangkan Jonathan Bauman. (hfp)
Load more