Legenda Malaysia Naik Pitam Kesal Pada Harimau Malaya, Niat Hati Ingin Seperti Timnas Indonesia Namun Jelang Kualifikasi Piala Asia 2027 Justru....
- FAM Malaysia
tvOnenews.com - Legenda sepak bola Malaysia, Jamal Nasir, mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakjelasan skuad Harimau Malaya menjelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027.
Menurutnya, proses naturalisasi yang dilakukan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkesan serampangan dan tidak berbasis analisis yang mendalam.
Tim nasional Malaysia saat ini tergabung di Grup F bersama Vietnam, Nepal, dan Laos. Pertandingan pertama mereka dijadwalkan berlangsung pada 25 Maret mendatang di kandang sendiri.
Namun, hingga kurang dari satu bulan menjelang laga, FAM belum juga merilis daftar pemain yang akan dipanggil.
Salah satu alasan utama keterlambatan ini adalah masih berlangsungnya proses naturalisasi beberapa pemain keturunan yang diharapkan memperkuat skuad.
Jamal Nasir mengungkapkan rasa frustrasinya atas ketidakjelasan ini. Ia menilai bahwa FAM seharusnya melakukan seleksi pemain berdasarkan analisis yang matang, bukan sekadar merekrut pemain keturunan tanpa pertimbangan yang mendalam.
"Sebelum menyeleksi pemain, tim pelatih harus melakukan analisis yang mendalam, tidak bisa asal memanggil pemain tanpa evaluasi yang matang. Bahkan pemain yang dinaturalisasi pun tidak dijamin mendapat tempat di skuad," ujar Jamal Nasir, seperti dikutip dari New Straits Times.
Nama-nama pemain keturunan memang sudah ramai diperbincangkan di media, tetapi belum ada kepastian siapa saja yang benar-benar akan masuk skuad.
Bahkan, pemain lokal seperti Safawi Rasid dan Akhyar Rashid juga masih belum jelas apakah akan dipanggil.
"Banyak nama yang disebut, terutama pemain warisan, tapi kami belum punya gambaran yang jelas. Kami juga belum tahu apakah pemain seperti Safawi Rasid atau Akhyar Rashid akan dimasukkan," tambahnya.
Fenomena ini mengundang perbandingan dengan program naturalisasi yang dilakukan oleh tim nasional Indonesia.
Berbeda dengan Malaysia, Indonesia tampak lebih terencana dalam proses naturalisasi pemainnya.
PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) menyeleksi pemain berdasarkan kebutuhan tim serta performa mereka di level klub.
- Facebook - FA Malaysia
Nama-nama seperti Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama, misalnya, dipilih dengan cermat agar dapat berkontribusi maksimal bagi Garuda.
Sementara itu, program naturalisasi Malaysia justru mendapat kritik karena dianggap tidak memiliki perencanaan yang jelas.
Banyak pihak menilai bahwa FAM lebih fokus pada jumlah daripada kualitas, tanpa mempertimbangkan apakah pemain-pemain tersebut benar-benar bisa memberikan dampak positif bagi tim.
Hal ini yang membuat Jamal Nasir semakin khawatir dengan kesiapan Harimau Malaya di turnamen penting seperti Kualifikasi Piala Asia 2027.
Meskipun demikian, Jamal Nasir tetap berharap yang terbaik bagi tim nasional Malaysia. Ia menekankan bahwa baik pemain lokal maupun mereka yang berkarier di luar negeri harus bisa memberikan kontribusi maksimal.
"Jika pemain yang bermarkas di luar negeri ikut bergabung, latihan mungkin lebih fokus ke taktik. Namun, mereka butuh waktu untuk beradaptasi, termasuk dengan cuaca, sehingga itu harus diperhatikan saat membentuk skuad," jelasnya.
Harimau Malaya memiliki target besar di putaran ketiga ini, yaitu memastikan diri sebagai juara Grup F.
Pasalnya, hanya tim yang berhasil menduduki peringkat pertama yang akan mendapatkan tiket ke Piala Asia 2027. Jika gagal, maka harapan Malaysia untuk tampil di turnamen bergengsi ini akan sirna. (udn)
Load more