7 Pemain Naturalisasi Ilegal Malaysia Bakal Tuntut FAM usai Resmi Disanksi FIFA hingga Kontraknya Diputus
- instagram FAM Malaysia
Jakarta, tvOnenews.com - Tujuh pemain naturalisasi ilegal Malaysia kabarnya siap menuntut kepada Federasi Sepak Bola (FAM). Hal ini seiring dengan hukuman FIFA terhadap ketujuhnya.
Pada September lalu, FIFA mengambil keputusan atas temuan kasus pemalsuan dokumen yang dilakukan Malaysia. Sebanyak tujuh pemain didakwa karena hal tersebut.
Mereka adalah Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, dan Gabriel Palmero. Hal ini telah berdampak panjang hingga ke klub.
- FAM
Ketujuh pemain itu dilarang untuk tampil bersama klubnya masing-masing selama 12 bulan. Kontrak sejumlah pemain pun diakhiri.
Pada pekan lalu, Gabriel Palmero diputus kontrak oleh klub asal Spanyol Tenerife. Dia diputus kontrak ketika menjalani masa pinjaman bersama tim Unionistas de Salamanca.
Sebelumnya, nasib Rodrigo Holgado berada di ujung tanduk. Klub asal Kolombia, America de Cali, dilaporkan mempertimbangkan pemutusan kontraknya, menurut laporan dari The Star.
Para pemain juga dihukum denda sebesar CHF 2000 alias sekitar Rp41,8 juta. FAM juga didenda, yang mana senilai CHF 350 ribu atau Rp7,3 miliar.
Namun, pemutusan kontrak adalah hukuman yang paling merugikan. Sebab, para pemain kehilangan mata pencahariannya.
Kini, menurut laporan dari media Malaysia, My Metro, para pemain berencana untuk menuntut kepada FAM. Mereka berusaha untuk meminta kompensasi atas hukuman FIFA ini.
“Diketahui, ketujuh pilar tersebut tengah mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan ganti rugi kepada FAM yang sebelumnya telah mengakui adanya kesalahan teknis dalam proses penyerahan dokumen yang dilakukan oleh tenaga administrasi FAM,” demikian laporan dari My Metro.
“Menurut sumber, langkah tersebut sedang dipertimbangkan oleh para pemain yang bersangkutan menyusul kelalaian yang menyebabkan mereka diskors oleh FIFA selama 12 bulan,” tambahnya.
- Malaysia NT
Sumber tersebut mengatakan bahwa para ketujuh pemain itu bisa melakukannya. Sebab, FAM telah mengakui adanya kesalahan teknis yang mereka buat.
“Diketahui bahwa pengacara di luar negeri sedang bernegosiasi dengan ketujuh pemain tersebut untuk mempertimbangkan gugatan terhadap FAM atas kesalahan teknis yang telah mereka konfirmasikan sendiri,” kata sumber tersebut kepada My Metro.
"Mereka [ketujuh pemain] dapat melakukan itu dan itu tidak mengejutkan karena mata pencaharian mereka hilang karena mereka diskors,” tambahnya.
Selain itu, langkah ini juga diperlukan untuk membersihkan nama ketujuh pemain tersebut. Ini bisa berdampak kepada pencarian klub baru nantinya.
“Langkah untuk menuntut kompensasi adalah agar mereka dapat membersihkan nama mereka. Ini penting bagi mereka untuk menemukan klub baru setelah masa skorsing berakhir," kata tukasnya. (rda)
Load more