Warga Italia Berbondong-bondong Boikot Laga Timnas Italia Kontra Israel usai FIFA Ogah Kasih Hukuman, Wali Kota Udine Bilang Begini
- REUTERS/Bernadett Szabo
Jakarta, tvOnenews.com - Warga Italia berbondong-bondong memboikot laga Timnas Italia kontra Israel. Hal ini terjadi setelah FIFA ogah memberikan hukuman.
Gli Azzurri melanjutkan kiprahnya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada jeda internasional Oktober ini. Salah satu laga yang mereka hadapi adalah melawan Israel.
Laga itu akan dihelat di Stadio Friuli, Udine, pada 14 Oktober 2025 mendatang. Israel diizinkan untuk tetap bermain terlepas dari desakan publik agar UEFA dan FIFA menghukumnya.
- REUTERS/Bernadett Szabo
Selain itu, Timnas Italia juga akan melawat ke Estonia untuk pertandingan lainnya di ajang yang sama. Mereka memerlukan kemenangan dalam dua laga ini.
Pada saat ini, Italia berada di peringkat kedua Grup I Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa. Mereka memiliki sembilan poin, sama seperti Israel, tertinggal enam poin dari Norwegia selaku pemuncak grup.
Untuk lolos langsung ke putaran final, tim asuhan Gennaro Gattuso perlu menjadi juara grup. Oleh karena itu, mereka wajib meraup enam poin dalam dua laga berikutnya melawan Estonia dan Israel.
Situasi memanas untuk laga kontra Israel. Terlebih, negara zionis itu telah didesak untuk dicoret oleh UEFA dan FIFA imbas agresi terhadap warga Palestina di Gaza.
- instagram.com/isr.fa
Banyak negara yang memprotesnya, tak terkecuali di Italia. Beberapa pekan lalu, demonstrasi pecah di berbagai kota di Italia untuk membela Palestina.
Namun, UEFA dan FIFA memutuskan untuk tidak menghukum Israel, setidaknya untuk saat ini. Jadi, sesuai jadwal, Israel akan berkunjung ke Udine untuk menghadapi Timnas Italia.
Kini, dengan kehadiran Israel untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Wali Kota Udine angkat bicara. Menurut Alberto Felice De Toni, itu akan lebih baik agar laga ini digelar secara tertutup demi keamanan.
“Itu akan menjadi ide yang lebih baik untuk memainkannya secara tertutup, untuk menghindari situasi memanas di stadion,” kata De Toni kepada LaPresse, dilansir dari Football-Italia.
“Kita akan berakhir dengan 6 ribu orang di dalam stadion dan 10 ribu orang di luar. Itu adalah situasi yang lebih memaksa kami, situasi yang dramatis dan bersifat paradoks, akan ada lebih banyak orang di luar ketimbang di dalam,” tambahnya.
Load more