Tak Tahan Lagi, Thom Haye Bongkar 'Level' Liga Indonesia dengan Liga Eropa: Kadang-kadang Itu Bisa Agak Kacau, Jadi itu adalah Campuran
- Persib Bandung
tvOnenews.com - Thom Haye, gelandang Timnas Indonesia yang kini memperkuat Persib Bandung, blak-blakan soal pengalamannya bermain di Indonesia.
Setelah hampir sepanjang kariernya berkompetisi di Eropa, terutama di Belanda bersama klub-klub seperti AZ Alkmaar, NAC Breda, Heerenveen, dan Almere City, Haye kini merasakan atmosfer berbeda di Super League Indonesia.
Menurutnya, ada jurang yang cukup kentara antara kompetisi di Indonesia dan liga-liga Eropa, baik dari segi kualitas permainan, struktur, hingga efektivitas waktu bermain.
Pengalaman panjangnya di luar negeri membuatnya bisa membandingkan secara objektif bagaimana sepak bola berjalan di dua benua yang berbeda.
Sejak bergabung dengan Persib Bandung, Haye telah tampil empat kali, tiga di antaranya di ajang Super League.
Meski baru sebentar merasakan atmosfer sepak bola Indonesia, pemain berusia 30 tahun itu mengaku sudah bisa melihat sisi-sisi yang masih perlu ditingkatkan.
- tvOnenews.com - Dwi R Belva
“Itu benar-benar berbeda dari Eropa, tentu saja iklimnya sangat berbeda. Saya pikir di Indonesia masih kurang terstruktur dalam cara bermain,” ucap Haye lewat kanal YouTube pribadinya, The Haye Way.
Meski demikian, Haye menekankan bahwa setiap pemain asing tidak boleh meremehkan kualitas Super League. Ia menolak anggapan bahwa bermain di Indonesia bisa dilakukan setengah hati.
“Kalau kamu punya pola pikir datang ke Indonesia hanya bermain 50 persen, kamu tidak akan berperan karena ini adalah permainan yang benar-benar berbeda. Kamu juga harus beradaptasi, pastikan fit, dan siap menghadapi semua perbedaan di sini,” tegasnya.
Salah satu kelemahan yang cukup mencolok, menurut Haye, adalah minimnya struktur permainan di Super League. Hal ini membuat pertandingan seringkali terasa kacau.
“Kadang-kadang itu bisa agak kacau, jadi itu adalah campuran dari momen yang bagus dan momen yang bisa jauh lebih baik,” ujarnya.
Meski begitu, ia mengapresiasi semangat para pemain lokal yang selalu bekerja keras tanpa kompromi. Baginya, aspek kerja keras ini bisa menjadi kekuatan tersendiri bagi sepak bola Indonesia. Selain struktur permainan, Haye juga menyoroti rendahnya waktu efektif dalam pertandingan.
- Instagram - Persib Bandung
Dalam istilah sepak bola, waktu efektif merujuk pada lamanya bola benar-benar dimainkan tanpa gangguan seperti cedera, bola mati, atau selebrasi. Ia menilai Super League masih jauh tertinggal dari liga-liga Eropa dalam aspek ini.
“Saya pikir rata-rata waktu permainan jauh lebih sedikit di sini daripada di tempat lain di dunia. Itu salah satu hal yang benar-benar membutuhkan peningkatan,” ungkapnya.
Haye bahkan membandingkan langsung dengan pengalamannya di Liga Belanda. Menurutnya, rata-rata waktu efektif di Eredivisie bisa mencapai 60-65 menit, bahkan hingga 75 menit dalam beberapa laga. Sementara di Super League, catatannya hanya berkisar 40-45 menit.
“Contoh terbaik saat kita bermain melawan Persita. Kami tidak menang, tapi saya pikir total waktu permainan, bola bergerak, hanya sekitar 40-45 menit. Kalau dibandingkan dengan liga lain di dunia, kamu bisa bermain 20 menit lebih banyak,” jelasnya.
Perbedaan signifikan ini, menurut Haye, menjadi tantangan besar bagi sepak bola Indonesia. Minimnya waktu bermain efektif membuat kualitas pertandingan terasa menurun, karena banyak momen terbuang sia-sia.
Ia menekankan bahwa peningkatan aspek ini bisa membawa pengaruh besar bagi perkembangan kompetisi dalam jangka panjang.
Meski mengungkap kelemahan, Haye tetap optimistis bahwa Super League bisa berkembang jika ada perhatian serius terhadap kualitas permainan.
Adaptasi menjadi kunci bagi dirinya, dan juga bagi pemain asing lain, agar bisa menyatu dengan ritme sepak bola Indonesia.
“Kamu harus mengatasi semua yang berbeda di sini dibandingkan dengan sepak bola Eropa,” tambahnya.
Dengan pengalaman panjangnya di Eropa, Haye bukan hanya datang untuk bermain, tetapi juga membawa perspektif baru.
Kritik dan pengalamannya bisa menjadi cermin bagi perkembangan sepak bola Indonesia yang tengah berusaha meningkatkan kualitas agar bisa sejajar dengan kompetisi internasional. (udn)
Load more