FIFA Beri Penjelasan soal Pemain yang Bisa Dinaturalisasi, 2 Diaspora Eropa Ini Batal Perkuat Timnas Indonesia?
- Kolase/tvOnenews.com
FIFA juga mengatur bahwa pemain yang sudah pernah memperkuat timnas senior sebuah negara dengan 3 caps atau lebih tidak dapat membela timnas negara lain.
Berkaca dari aturan FIFA di atas, terdapat dua pemain keturunan Eropa yang terancam batal membela Timnas Indonesia.
- Instagram - Ryan Flamingo
Ryan Flamingo saat ini bermain untuk klub papan atas Liga Belanda yakni PSV Eindhoven, dia baru-baru ini memberikan kode siap untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Dalam kolom komentar salah satu media Belanda yakni Voetbal Primeur, bek PSV Eindhoven itu meninggalkan emoji bendera merah putih Indonesia.
Kode tersebut menimbulkan spekulasi bahwa bek berusia 21 tahun itu memberikan sinyal kuat akan segera bergabung ke Timnas Indonesia.
Namun menurut Yussa Nugraha, menyebut bahwa Ryan Flamingo memiliki garis keturunan Jawa-Suriname hanya berasal dari pihak buyutnya.
Hal itu membuat sang pemain sulit untuk melakukan naturalisasi dalam waktu dekat karena terganjal aturan FIFA.
Kendati begitu, Ryan Flamingo masih bisa dinaturalisasi menjadi WNI dengan melalui cara tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut.
Selanjutnya adalah Mauresmo Hinoke, pemain berusia 19 tahun yang sebelumnya sempat direkomendasikan oleh pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri untuk dinaturalisasi.
Namun, winger sekaligus striker klub kasta kedua Liga Belanda, Top Oss itu batal menjalani proses naturalisasi untuk bisa membela Timnas Indonesia U-20.
Pasalnya, Mauresmo Hinoke tidak memenuhi syarat naturalisasi jalur keturunan karena darah Indonesia Mauresmo berasal dari generasi keempat alias buyut.
Mauresmo Hinoke harus mengambil cara tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut seperti yang dilakukan Marc Klok jika ingin dinaturalisasi.
(yus)
Load more