Profil Jeje, ‘Bestie’ Shin Tae-yong yang Bikin Heboh Setelah Bongkar Fakta Internal Timnas Indonesia
- YouTube/JekPot
Jakarta, tvOnenews.com – Nama Jeong Seok Seo atau Jeje tengah ramai jadi sorotan publik usai dirinya mengungkap sejumlah fakta mengejutkan terkait situasi internal Timnas Indonesia menjelang pemecatan pelatih Shin Tae-yong.
Namun di balik pengakuan itu, banyak yang belum tahu siapa sebenarnya Jeje — sosok yang selama lima tahun terakhir setia mendampingi Shin Tae-yong di setiap latihan dan pertandingan.
Bongkar Fakta Panas di Tubuh Skuad Garuda
Dalam wawancara di kanal YouTube Ruang Publik, Jeje menceritakan adanya ketegangan di ruang ganti setelah laga Timnas melawan Bahrain pada Oktober 2024 lalu. Ia menyebut salah satu pemain bahkan nyaris pulang ke Belanda dua hari sebelum laga kontra China di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Coach Shin marah karena banyak kesalahan build-up. Tapi ada pemain yang tak terima dan situasi jadi tegang. Sampai ada yang mau pulang ke Belanda,” ujar Jeje.
Pernyataan itu sontak membuat publik heboh, mengingat Jeje dikenal sebagai figur yang jarang berbicara ke publik. Namun di balik itu, perjalanan hidupnya di Indonesia ternyata panjang dan menarik untuk diulas.
Sudah 15 Tahun Hidup di Indonesia
Jeje adalah pria kelahiran Korea Selatan yang sudah tinggal di Indonesia sejak 2008. Ia datang ke Tanah Air saat masih remaja untuk bersekolah di SMA Yadika 1, lalu melanjutkan kuliah di Universitas Bina Nusantara (Binus University) jurusan Sistem Informasi.
Selama masa sekolah, Jeje tak hanya menonjol secara akademik. Ia juga aktif di Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) dan sering bermain futsal dengan teman-temannya — inilah awal tumbuhnya kecintaan Jeje terhadap sepak bola Indonesia.
Setelah lulus SMA, Jeje melanjutkan studi hingga meraih gelar sarjana pada Agustus 2021. Ia menempuh wisuda secara daring karena pandemi Covid-19. Tak hanya itu, Jeje juga mengikuti kursus kepelatihan lisensi D PSSI, menandakan ketertarikannya yang besar terhadap dunia sepak bola profesional.
Awal Mula Jadi Penerjemah Shin Tae-yong
Karier Jeje di dunia sepak bola bermula pada akhir 2019. Saat itu, ia dikontrak selama tiga hari untuk menjadi penerjemah sementara bagi pelatih baru Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang baru tiba dari Korea Selatan.
Namun, kemampuan komunikasinya yang cepat, kefasihannya berbahasa Indonesia, dan pemahaman budaya lokal membuatnya langsung direkomendasikan oleh PSSI untuk menjadi penerjemah tetap. Sejak itu, Jeje selalu berada di sisi STY — mulai dari sesi latihan, konferensi pers, hingga pertandingan penting.
Tugas Jeje tidak hanya menerjemahkan kata demi kata. Ia juga harus memahami konteks taktik, istilah teknis sepak bola, serta memastikan pesan pelatih tersampaikan dengan tepat ke para pemain, termasuk pemain naturalisasi yang berbahasa Inggris atau Belanda.
“Coach Shin selalu bilang, komunikasi yang salah bisa merusak strategi. Jadi saya harus benar-benar paham makna di balik kata-katanya,” ujar Jeje dalam salah satu wawancara.
Sosok Rendah Hati yang Disorot Media Korea
Meski bekerja di balik layar, nama Jeje mulai dikenal luas setelah sering muncul dalam liputan media Korea Selatan yang meliput kiprah Shin Tae-yong di Indonesia. Ia kerap dipuji karena profesional, rendah hati, dan loyal.
Banyak penggemar sepak bola Indonesia menganggap Jeje bukan sekadar penerjemah, melainkan “asisten bayangan” Shin Tae-yong yang membantu menjembatani perbedaan bahasa, budaya, dan cara kerja antara pelatih asing dan pemain lokal.
Usai pemutusan kontrak Shin Tae-yong oleh PSSI pada 6 Januari 2025, nasib Jeje pun menjadi pertanyaan publik. Hingga kini belum ada kejelasan apakah dirinya tetap bersama skuad pelatih baru atau kembali ke Korea Selatan.
Gaji Jeje yang Bikin Penasaran
Publik juga dibuat penasaran soal berapa gaji Jeje selama menjadi penerjemah Timnas. Dalam sebuah podcast bersama Indra Jegel, Jeje sempat menjawab dengan nada bercanda.
“Enggak besar, cukup buat hidup aja,” ujarnya sambil tertawa ketika ditanya apakah gajinya dua digit.
Meski begitu, sejumlah situs ketenagakerjaan memperkirakan gaji penerjemah profesional di Indonesia berada di kisaran Rp7,5 juta–Rp10,5 juta per bulan, tergantung tingkat keahlian dan tanggung jawab. Angka itu tentu sangat jauh dibandingkan dengan gaji Shin Tae-yong yang dilaporkan mencapai Rp1,9 miliar per bulan.
Namun bagi Jeje, penghasilan bukan hal utama. “Yang penting bisa kerja di bidang yang saya cintai dan bantu Coach Shin. Itu sudah cukup,” ucapnya dalam salah satu wawancara.
Penerjemah yang Jadi Jembatan Budaya
Lebih dari sekadar penerjemah, Jeje kini dianggap sebagai jembatan budaya sepak bola Indonesia-Korea. Dedikasinya selama bertahun-tahun membuktikan bahwa kesetiaan, kecintaan, dan profesionalisme bisa melampaui batas negara.
Di tengah ramainya isu internal Timnas pasca kepergian Shin Tae-yong, Jeje tetap tampil tenang — sosok sederhana yang kini jadi bagian dari sejarah perjalanan Timnas Indonesia modern. (nsp)
Load more