Cerita Lucu Silvio Escoba Takut Sunat setelah jadi Mualaf, Mantan Bintang Persija Itu Mengira...
- Instagram/Silvio Escobar
Jakarta, tvOnenews.com – Nama Silvio Escobar sempat menghiasi dunia sepak bola Indonesia, bukan hanya karena kariernya sebagai pemain naturalisasi, tetapi juga perjalanan hidupnya yang penuh warna.
Lahir dan besar di Paraguay dalam keluarga Katolik, Escobar datang ke Indonesia pada 2014 dengan tekad mencari karier baru sebagai pesepak bola.
Namun perjalanannya jauh dari kata mulus. Ia mengalami pasang-surut kehidupan, dari bermain di klub profesional hingga mencicipi kompetisi tarkam berbayaran murah.
- Persija Jakarta
Lambat laun, interaksi dengan lingkungan barunya membuatnya mantap berpindah keyakinan menjadi seorang mualaf, meski sempat diliputi ketakutan karena persoalan sunat.
Silvio Escobar pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada 2014 usai mendapat tawaran mendadak dari sebuah agen. Saat itu, ia baru saja menandatangani kontrak dengan klub Liga 2 Paraguay.
"Itu sebenarnya sedikit lucu ya. Saya datang dan teken kontrak bersama tim Liga 2 di Paraguay. Habis teken kontrak, saya balik ke rumah," kenang Escobar.
"Sebelum sampai rumah, bosnya telepon lagi. Terus dia tawarin saya ke Indonesia."
Tanpa banyak pertimbangan, ia menerima tawaran tersebut. Bahkan ia mengaku belum mengetahui di mana letak Indonesia saat tiket pesawat sudah dipesan untuk keberangkatannya tiga hari kemudian.
"Tidak dikasih tahu klubnya apa. Terus beli tiket dan tiga hari lagi berangkat. Padahal saya tidak tahu Indonesia di mana," ujarnya.
- Instagram/@persija
Setibanya di Indonesia, ia mulai mencari informasi dari teman satu negaranya yang sudah bermain lebih dulu, seperti Alfredo Cano. Namun peringatan yang ia terima justru cukup mengejutkan.
"Kemudian saya cari informasi, ada teman yang main di Indonesia Alfredo Cano. Dia bilang 'jangan ke sini, situasi tidak bagus. Mereka ambil kamu disuruh main tarkam'," ucap Escobar.
Dari Liga Profesional ke Tarkam Berbayar Rp1,5 Juta
Pada 2015, kompetisi sepak bola Indonesia sempat berhenti sementara, membuat banyak pemain kehilangan tempat bermain. Situasi ini juga dialami Escobar.
"Tahun 2015 saya mau ke Bali cuma liga berhenti sekitar 4 bulan atau 5 bulan, disitu saya kenal tarkam saya diajak agen Agung," katanya.
Load more