Cerita Lucu Silvio Escoba Takut Sunat setelah jadi Mualaf, Mantan Bintang Persija Itu Mengira...
- Instagram/Silvio Escobar
Pengalaman pertamanya bermain tarkam justru meninggalkan kesan mendalam.
"Tarkam pertama kali dibayar Rp 1,5 juta sekali pertandingan. Main pertama kali di Tangerang dan seru. Cuma di Indonesia ada tarkam, di luar negeri gak ada," ungkapnya sembari tertawa.
Meski hanya turnamen antar kampung, atmosfer pertandingan dan antusiasme warga membuatnya merasa diterima. Dari sinilah ia mulai memahami gaya hidup masyarakat Indonesia yang dekat dengan budaya sepak bola.
Kedekatannya dengan rekan-rekan satu tim yang beragama Islam perlahan menumbuhkan rasa ingin tahu. Ia mulai memperhatikan cara hidup mereka, mulai dari ibadah hingga kebiasaan sehari-hari. Tanpa disadari, ia merasakan ketertarikan mendalam terhadap ajaran Islam.
Namun prosesnya tidak langsung berjalan mulus. Ada satu hal yang menjadi penghalang besar yakni khitan atau sunat.
"Sekitar tahun 2014, saya tidak langsung jadi mualaf. Sebab saya di awalnya merasa sangat takut disunat," kata Escobar.
Ia mengaku sempat salah paham mengenai prosesnya.
"Dalam pandangannya, sunat itu menakutkan karena ada bagian tubuhnya yang akan dipotong. Otomatis akan kehilangan alat kelamin," ucapnya sambil bercanda.
Setelah mendapat penjelasan dari teman mualaf lainnya, ia mengerti bahwa yang dipotong hanya bagian kulit terluar, bukan seluruhnya seperti yang ia bayangkan.
"Jumat pagi saya bangun, saya sendiri jalan untuk sunat," ujarnya mengenang momen penting tersebut.
- Madura United
Setelah bertahun-tahun berkarier dan menetap di Indonesia, Escobar merasa sudah menyatu dengan kultur dan masyarakatnya.
Ia mulai mencintai suasana kekeluargaan, keramahan warga sekitar, hingga dukungan suporter sepak bola yang menurutnya penuh semangat.
Pada 2020, Escobar mengambil langkah besar dengan mengajukan diri menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Ia menjalani seluruh proses legal dan akhirnya dinyatakan resmi menjadi WNI.
Kini Escobar membela Dejan FC dan aktif dalam berbagai kompetisi sepak bola di Tanah Air.
Ia dikenal sebagai salah satu pemain naturalisasi yang membangun kariernya dari bawah, tanpa mengandalkan popularitas instan.
Load more