Reaksi Media Malaysia soal Isu Sanksi FIFA akibat Masalah Naturalisasi di Tubuh Harimau Malaya: Jelas Sekali...
- FA Malaysia
tvOnenews.com - Baru-baru ini tersiar kabar, bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mendapat sanksi dari FIFA, karena adanya dugaan pelanggaran skema naturalisasi.
Kabar tersebut mencuat setelah ada beberapa media nasional yang melaporkan haslil konferensi pers dari kantor pusat FIFA yang berlokasi di Jenewa.
Isu tersebut makin diperkuat dengan dukungan pernyataan dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) terkait adanya ketidakwajaran dalam proses pemain keturunan yang dilakukan FAM.
Â
- Instagram - FAM
Â
Sebelumnya, diketahui ada tambahan pemain diaspora dalam jumlah yang signifikan dalam skuad terbaru asuhan Peter Cklamovski.
Hal itulah yang akhirnya menjadi pemicu isu soal adanya tindakan tegas yang diberikan oleh FIFA terhadap FAM.
Â
Tim tvOnenews.com mencoba menelusuri isu mengenai sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA kepada FAM.
Hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan dari FIFA maupun AFC yang menyebut bahwa Malaysia dikenai sanksi berat atas hal langkah naturalisasi mereka.
Situs resmi FIFA maupun AFC bahkan tidak menampilkan informasi soal denda atau pembatasan terhadap tim nasional Malaysia.
Â
Satu laporan menyebutkan, bahwa FIFA justru telah menyetujui lima pemain naturalisasi Malaysia, termasuk Garces, Irazabal, Machuca, Figueiredo, dan Holgado.
Artinya, mereka sah mewakili Harimau Malaya. Jadi, sampai saat ini, isu mengenai sanksi berat dari FIFA kepada FAM masih belum terbukti secara fakta terkini dari FIFA atau AFC.
- Instagram/@famalaysia
Â
Kabar itu pun membuat salah satu media Malaysia, Makanbola.com, ikut memberikan reaksi terhadap pemberitaan hoaks tersebut.
"Berita Palsu FIFA Hukum Harimau Malaya Tersebar," tulis Makanbola.com.
Â
Dalam laporannya, media Malaysia itu ikut mengomentari dengan nada jengkel soal berita palsu yang tidak berdasarkan fakta tersebut.
"Mereka menuduh pasukan kebangsaan Malaysia dikenakan hukuman FIFA gara-gara isu terkait proses merekrut pemain keturunan yang disebut melanggar peraturan," bunyi laporan media Malaysia tersebut.
"Jelas sekali, segala berita yang tersebar luas itu adalah palsu serta tidak berasas," lanjut laporan tersebut.
- fam.org.my
Load more