Bukan Ronaldinho, Apalagi Patrick Kluivert, Ternyata Awal Kebangkitan Barcelona Gegara Pemain Belanda yang Pernah Perkuat Juventus Ini...
- Kolase tvOnenews.com/ FIFA / Tim tvOnenews - Julio Trisaputra
tvOnenews.com - Terungkap sosok pesepakbola legendaris yang memiliki peran membawa awal kebangkitan Barcelona hingga berjaya seperti sekarang, memangnya buka Patrick Kluivert?
Pemain itu bukan Ronaldinho maupun Patrick Kluivert, melainkan legenda hidup timnas Belanda.
Sebagaimana diketahui, timnas Indonesia saat ini dihuni oleh banyak pemain keturunan asal Belanda yang dinaturalisasi untuk berseragam Garuda.
Sejumlah nama populer pemain keturunan Belanda sudah bergabung seperti Thom Haye, Ragnar Oratmangoen Sandy Walsh, Calvin Verdonk, Justin Hubner, Shayne Pattynama dan Maarten Paes.
Melihat banyaknya pemain Belanda di skuad Garuda, tampaknya PSSI berpikir untuk memilih pelatih baru timnas Indonesia itu harus dari Belanda.
Setelah PSSI resmi memutus hubungan kerja sama dengan Shin Tae-yong pada awal tahun 2025 usai gagal membawa merah putih melangkah lebih jauh di Piala AFF 2024.
- PSSI
Tak lama berselang, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir secara resmi dalam konferensi pers Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia.
Patrick Kluivert akan dibantu oleh dua asisten pelatih yang juga berasal dari Belanda, mereka adalah Alex Pastoor, Denny Landzaat dan Gerald Vanenburg.
Patrick Kluivert merupakan mantan striker Belanda timnas Belanda era 1994 hingga 2004.
Pelatih keturunan Suriname itu terkenal dengan kemampuan finishing-nya, pergerakan dan juga teknik yang sangat baik.
Pria berusia 48 tahun itu pernah memenangkan Liga Champions bersama Ajax pada tahun 1995, La Liga saat berseragam Barcelona dan membela klub-klub terkenal seperti AC Milan, PSV, Newcastle, Valencia, dan Lille.
Dalam karier kepelatihan, dia pernah melatih timnas Curacao dan asisten di timnas Kamerun, terakhir dia melatih di Liga Turki yakni klub Adana Demirspor yang dipecat pada Desember 2023.
Sosok pemain legendaris yang membawa awal kebangkitan Barcelona
Bagi penggemar Barcelona, tahukah Anda jika klub raksasa La Liga ini nyaris tenggelam menjadi klub medioker pada awal tahun 2000-an.
Pada tahun 2003, klub ini berada di ambang kehancuran, Presiden Barcelona saat itu, Joan Laporta hampir saja menyerah.
Tetapi dibalik masa kritis tersebut, Joan Laporta mengambil langkah nekat dengan menunjuk Frank Rijkaard sebagai pelatih baru Barcelona pada tahun 2003.
Meski sang juru taktik asal Belanda itu belum pernah melatih klub besar, sebelum dikontrak Barcelona, dirinya pernah menangani klub Sparta Rotterdam pada musim 2001-2002.
Di masa terpuruk Barcelona, Frank Rijkaard secara perlahan membawa perubahan progresif, terutama pada tahun 2004 ketika berhasil meminjam Edgar Davids selama enam bulan.
Kehadiran pemain berjuluk "The Pitbull" itu merubah segalanya, dengan energinya yang luar biasa dan pengalaman segudang di Liga Belanda.
Edgar Davids memiliki aura juara dan mentalitas yang sangat bagus karena tak terlepas deretan prestasinya ketika masih berseragam Ajax Amsterdam, AC Milan dan Juventus,
Sebagai gelandang tengah, dia memberikan peran luar biasa bagi Barcelona dan membuat tim ini semakin solid.
Bahkan, legenda Brasil Ronaldinho pernah berkata,"Dia menyuruh kami menyerang, dan urusan bertahan biar dia yang tangani,"
- oldjuve
Peninggalan mantan pemain Juventus itu sungguh kian terasa sampai sekarang untuk klub Barcelona.
Hasilnya sungguh luar biasa, Barcelona kembali menjadi kekuatan besar dan memenangkan Liga Champions.
Periode inilah yang yakini menjadi masa kesuksesan terbesar sejarah klub asal Catalan itu.
Pada era itu juga, mereka melahirkan pesepakbola terbaik dunia yang kini dijuluki GOAT, Lionel Messi dari akademi La Masia.
Tak sendiri, Lionel Messi bareng Andres Iniesta masuk ke skuad utama.
Setelahnya, Barcelona berhasil membangun dasar bagi kejayaan masa mendatang bagi dan memenangkan Liga Champions.
Terutama ketika Lionel Messi hadir dan memberikan peran penting mempersembahkan empat gelar Liga Champions, musim 2005/2006, 2008/2009, 2009/2010, dan 2014/2015.
Kali terakhir tim berjuluk Blaugrana meraih gelar tahun 2015, Lionel Messi tak mampu lagi mencapai babak final.
Raihan tertinggi tim yang yang menjadi rival Real Madrid itu adalah pada musim 2018/2019, ketika kalah agregat 3-4 dari tim raksasa Liga Inggris, Liverpool. (ind)
Load more