tvOnenews.com - Selain Erick Thohir, ternyata ada sejumlah pengusaha Indonesia yang juga pernah menjadi pemilik dari klub-klub di luar negeri.
Tujuan dari pengusaha kaya tersebut ketika membeli klub luar negeri ialah untuk mengakomodasi pemain asal Indonesia yang ingin berkiprah di level tertinggi.
Belum lama ini, pengusaha tajir Indonesia yakni Michael Hartono dan Robert Budi Hartono membeli klub Liga Italia, Como 1907 pada tahun 2019.
Hartono Bersaudara bahkan dinobatkan sebagai pemilik klub terkaya di Italia oleh media setempat hingga jumlahnya jauh mengungguli owner dari tim lainnya.
Lantas, siapa saja pengusaha kaya Indonesia yang pernah jadi pemilik klub luar negeri? Simak ulasannya berikut ini.
1. Inter Milan (Erick Thohir)
Eks presiden klub Inter Milan Erick Thohir (Source: Antara)
Inter Milan menjadi klub kedua di luar negeri yang diakuisisi oleh Erick Thohir setelah DC United. Ia menggantikan posisi Massimo Moratti dengan kepemilikan 70 persen saham tahun 2013.
Kebersamaan Erick Thohir dengan Inter Milan tidak berlangsung lama karena dia melepas kepemilikan sahamnya kepada Suning Group pada 2016 dan Lion Rock di tahun 2019.
Di masa kepemimpinannya, Inter Milan terbilang kesulitan dalam berprestasi di kompetisi Eropa maupun Italia sehingga dia sempat dikritik oleh Interisti.
2. Como 1907 (Hartono Bersaudara)
Klub Serie B Como 1907 (Source: X)
Baru-baru ini, Calcio e Finanza menobatkan pengusaha Indonesia Michael Hartono dan Robert Budi Hartono sebagai pemilik klub terkaya di Italia dengan harta Rp815 triliun.
Jumlah kekayaan Hartono Bersaudara itu bahkan jauh di atas John Elkann yang merupakan pemilik Juventus, dengan total harta Rp44,8 triliun.
Saat dibeli oleh Hartono Bersaudara melalui SENT Entertainment, Como 1907 masih berkutat di kasta ketiga Liga Italia pada 2019. Kini, mereka berpeluang besar promosi ke Serie A musim depan.
3. Leicester City (Iman Arif)
Iman Arif pernah punya saham di Leicester City (Source: LCFC)
Pada tahun 2011, pengusaha Indonesia Iman Arif membeli 20 persen saham Leicester City dengan tujuan untuk membuka karier pemain nasional di Eropa.
Namun, sulitnya prosedur bagi Timnas Indonesia untuk berkarier di Liga Inggris membuat Iman Arif hanya satu tahun menjadi direksi Leicester City.
Iman Arif akhirnya melepaskan sahamnya kepada perusahaan Thailand King Power yang sukses menjadikan Leicester City juara Liga Inggris 2015/2016.
4. CS Vise (Bakrie Group)
Pemain muda Indonesia di CS Vise (Source: Viva)
Jauh sebelum menjadi pemilik saham Brisbane Roar, Bakrier Group terlebih dahulu mengakusisi klub Liga Belgia CS Vise pada tahun 2011.
Di bawah kepemimpinan Bakrie Group, CS Vise banyak dihuni oleh pemain muda Timnas Indonesia seperti Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony, hingga Yericho Christiantoko.
Akan tetapi, Bakrie Group kemudian memutuskan untuk menjual seluruh kepemilikan saham mereka ke investor lokal tiga tahun berselang.
5. Lechia Gdansk (Paytren)
Maciej Gajos dan Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk (Source: Instagram)
PT Veritra Sentosa Internasional atau Paytren diketahui memiliki kepemilikan saham sebanyak 10 persen di klub Liga Polandia yakni Lechia Gdansk.
Paytren yang merupakan perusahaan milik Yusuf Mansur membeki sebagian saham dari Lechia Gdansk pada 2018 silam senilai 2,5 juta euro atau Rp41,2 miliar.
Pemain Timnas Indonesia seperti Witan Sulaeman hingga Egy Maulana Vikri sempat menjadi andalan dari Lechia Gdansk sebelum keduanya kembali berkarier di tanah air. (han)
Load more