tvOnenews.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi stadion terbaru yang dimiliki oleh masyarakat, khususnya warga Jakarta dengan taraf Internasional.
Setelah selesai dibangun, muncul berbagai polemik yang dimulai dari perbaikan rumput JIS yang diakui belum memenuhi standar FIFA.
Ditambah lagi, beberapa sarana dan prasarana lain diklaim masih perlu diperbaiki, hal ini membuat masyarakat mempertanyakan proses pengerjaan stadion tersebut.
Berbagai polemik muncul dengan berbagai spekulasi dari masyarakat, mulai dari dana renovasi sebesar Rp5 triliun hingga adanya politisasi dalam perbaikan JIS.
Dalam suatu kesempatan, Ketua Umum PSSI sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir angkat bicara mengenai polemik tersebut.
Potret Jakarta International Stadium (JIS). (Instagram @jakintstadium)
Erick Thohir meminta untuk menghentikan polemik, sebab berbagai persoalan tersebut dinilai tidak benar.
Pihaknya mengatakan dalam proses perbaikan tersebut terdapat 22 stadion yang akan diperbaiki dalam rangka mempersiapkan Piala Dunia U-17 dan tidak ada politisasi aset.
“Kita ini datang ke sana bukan mempolitisasi aset yang ingin diperbaiki. Itu bukan hanya JIS, ada 22 stadium yang Akan diperbaiki,” ungkap Erick Thohir.
“Nah kalau dibilang anggarannya JIS aja 5 triliun, salah. 22 Stadion itu anggarannya 1,9 triliun,” sambungnya.
Ketua Umum PSSI ini berpendapat bahwa Indonesia saat ini sedang mendapat kepercayaan untuk sukseskan ajang sepak bola Internasional, yaitu Piala Dunia U-17 2023.
Untuk itu, ia menginginkan untuk sukseskan ajang ini bersama-sama.
“Kan kita ingin memperbaiki ini sama-sama agar kita sukses U-17. Ada yang bilang juga U-20, U-17, Piala Dunia berbeda. Tetapi, tetap aja kejuaraan dunia gitu loh, Emang kita mau gagal lagi?” tegasnya.
Tak hanya itu, Erick Thohir juga ingin membangkitkan semangat masyarakat Indonesia untuk sama-sama memajukan sepak bola Indonesia yang sudah lama tertidur.
“Ayo kita sama-sama memaksakan diri dan berkomitmen Ayo sukseskan u-17 ini. untuk apa bangsa Indonesia bersatu dan menunjukkan kepada dunia kita bisa gitu jangan gagal terus,” pungkasnya.
Terkait dengan polemik JIS yang kerap menjadi pembicaraan publik, berikut 4 persoalan dan klarifikasi dari Erick Thohir.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (ANTARA)
Sebelum diselenggarakan Piala Dunia U-17 2023, Erick Thohir bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono hingga Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono melakukan peninjauan terhadap Stadion JIS.
Dari hasil peninjauan tersebut terdapat beberapa aspek yang harus diperbaiki, salah satunya terkait rumput yang belum memenuhi standar FIFA.
Namun, Ketua Umum PSSI tersebut mengatakan Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan telah mempersilahkan untuk direnovasi, sebab JIS merupakan aset Indonesia.
Selain masalah rumput, sejumlah sarana prasarana lainnya butuh diperbaiki, seperti pintu tiket hingga penambahan akses penonton.
Sempat beredar kabar bahwa proses renovasi memakan biaya Rp5 triliun. Erick Thohir pun menegaskan beberapa sarana JIS akan direnovasi.
Namun, pihaknya membantah kabar yang menyatakan mengenai biaya renovasi tersebut.
“Enggak ada renovasi Rp5 triliun. Biasa banyak penyebar hoaks karena media sosial,” tegas Erick Thohir kepada awak media, Kamis (6/7/2023).
Meski demikian, ia mengaku tidak merincikan detail biaya keseluruhan yang akan digunakan untuk renovasi JIS agar sesuai dengan standar FIFA.
Tak hanya JIS, pihaknya merenovasi 22 stadion di Indonesia agar berstandar FIFA dengan biaya Rp1,9 triliun.
“Stadion JIS dibangun Rp4 triliun, mau direnovasi Rp5 triliun, cari proyek. Nah, orang rumputnya saja Rp6 miliar,” ucapnya.
Diketahui, pembangunan JIS memakan anggaran total Rp4,5 triliun yang bersumber dari Pemerintah Pusat Rp3,6 triliun dan Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp900 miliar.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. (ANTARA)
Sebagai Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menepis tudingan bahwa adanya campur tangan politik dalam proses renovasi JIS.
Pihaknya menegaskan renovasi dilakukan agar dapat lolos dari standar FIFA.
“Kalau JIS ini dikaitkan dengan isu politik kebalik dong. Justru pemerintah ini mau merenovasi 22 stadion untuk standar internasional dan FIFA. Pemerintah juga akan mengajukan lapangan-lapangan untuk U-17. Ada enam atau 8 lapangan yang mau diajukan, termasuk JIS,” terangnya.
“Tapi sebelum diajukan kan kita harus perbaiki kualitasnya. Stadion GBK waktu diajukan sebagai lokasi Asian Games pun rumputnya diperbaiki total dan ada perbaikan akses. Ini (JIS) juga sama,” lanjut Erick.
JIS memerlukan perbaikan sebab Erick menyebutkan terdapat beberapa standar yang tinggi dan harus dipenuhi agar dapat lolos dalam inspeksi FIFA.
Terlebih, Piala Dunia U-17 yang saat itu akan digelar merupakan ajang bertaraf Internasional sehingga harus mempunyai standar terbaik.
Sebab, Menteri BUMN itu menyebutkan standar Internasional saja belum tentu lolos dalam Inspeksi FIFA.
Untuk itu, pemerintah berusaha menyempurnakan fasilitas stadion yang masih diperlukan perbaikan agar dapat menjadi venue di ajang Piala Dunia U-17.
Ia mengambil contoh ketika tim Argentina yang datang untuk melawan Indonesia memilih lapangan dengan alasan keamanan, apalagi standar FIFA akan lebih tinggi lagi.
“Apalagi ini akan dipakai turnamen di mana satu lapangan akan dipakai grouping mungkin ada enam pertandingan dalam waktu seminggu,” pungkasnya.
Hingga saatnya tiba, Piala Dunia U-17 2023 pada akhirnya sukses diselenggarakan. Seiring berjalannya turnamen tersebut, JIS sudah teruji dengan optimal untuk standar FIFA.
Bahkan, FIFA juga telah menyatakan kepuasan terhadap seluruh stadion yang digunakan selama Piala Dunia U-17 2023 berlangsung.
Selain itu, FIFA juga merasa senang dengan kualitas rumput yang dimiliki JIS beserta stadion lainnya sebagai tempat latihan bagi tim peserta. (Kmr)
Load more