tvOnenews.com - Benny Dollo menjadi salah satu pelatih Timnas Indonesia yang memiliki prestasi luar biasa, ia menjadi pelatih yang dipercaya mulai pada tahun 2000-2001, 2008-2010, dan sebagai pelatih pengganti Alfred Riedl.
Tidak hanya menjadi pelatih Timnas Indonesia, ia juga pernah melatih Pelita Jaya hingga berhasil meraih runner-up Galatama dan Piala Galatama dua tahun berturut-turut pada tahun 1987 dan 1988.
Tak hanya itu, ia pun masih menorehkan prestasi bahkan sampai menjelang akhir hayatnya.
Pria yang kerap disapa Om Bendol ini sangat dekat dengan para pemainnya. Salah satu pemain Timnas Indonesia yang memiliki kedekatan dengan Bendol, yaitu Firman Utina.
Firman Utina dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan Benny Dollo, beberapa kali keduanya berada dalam tim yang sama.
Seperti saat di Persita Tangerang, Arema Malang, Persija Jakarta, dan Sriwijaya FC. Bahkan Firman juga masuk sebagai pemain andalan Timnas Indonesia saat Benny Dollo melatih.
Ketika sosok pelatih ini tutup usia, orang pertama yang mengonfirmasi kabar tersebut yaitu Firman Utina.
Melalui akun Instagramnya, Firman mengunggah sebuah foto bersama mendiang yang tengah memegang trofi Copa Dji Sam Soe.
“Selamat jalan om Beni Dollo,” demikian isi caption dalam unggahannya. Benny Dollo dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (1/2/2023) lalu.
Benny Dollo dan Firman Utina. (Sumber: Instagram @firmanutina1515)
Dilain kesempatan, Firman Utina membagikan momen berharga ketika ia bersama Om Bendol.
Melalui video pada kanal YouTube Lensa Olahraga, mantan pemain Timnas Indonesia ini mengungkapkan Benny Dollo sebagai sosok yang memberikan banyak kesempatan.
Dimata Firman, Bendol tidak hanya melatih di lapangan tetapi sangat mengerti dari segi psikologi para pemain.
“Jadi bukan banyak melatih kami di lapangan sebagai taktikal, tapi dia sangat mengetahui secara psikologi,” ungkap Firman Utina pada video dalam kanal YouTube Lensa Olahraga.
“Pemain ini tidak seperti biasa yang saya lihat, dia pasti panggil dia pasti mengatakan bahwa ‘jika ada masalah jangan bawa di lapangan karena itu akan merusak reputasi harga kalian’,” sambungnya.
Mantan Pemain Timnas Indonesia, Firman Utina. (Sumber: Instagram @firmanutina1515)
Mantan pelatih legendaris ini juga dikenal akan kejujurannya, namun bila seorang pemain tampil memukau ia tidak langsung memberinya pujian, justru memberinya nasihat.
“Kalau dia bilang ‘kamu bagus’, dia nggak mengatakan itu, hanya mengatakan jangan cepat besar kepala. Saya tanya ‘kenapa Om gak pernah ngomong kami ini bagus bermain hari ini’, ‘Kalau saya bilang kalian bagus, Apa gunanya kalau besoknya kalian pertandingan jelek. Lebih baik saya mengatakan bahwa jangan besar kepala,” ujarnya.
Ia berpesan kepada para pemain, sepak bola tidak akan mati apabila generasinya selalu tumbuh dan selalu berpikir positif, disiplin dan kerja keras.
“Karena dia selalu mengatakan bahwa selalu bermain di hati,” pungkasnya.
Dari perkataan tersebut, Firman mengartikan bahwa sebagai pemain sepak bola harus memiliki kedisiplinan, Hard Work, Attitude, Teknik, dan Insight atau wawasan. (Kmr)
Load more